Jumat, April 19, 2024

KPM Sembalun Keluhkan Kualitas Daging Tak layak Konsumsi di Bagikan Supplier

Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Kelompok Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Sembalun keluhkan kualitas daging Bantuan Program Sembako (BPS) yang di bagikan oleh supplier tidak memenuhi standar yang tertera dalam Pedoman Umum (Pedum).

Hal itu dibenarkan oleh Royal Sembahulun Direktur Sembalun Community Development Center (SCDC), ia menyebutkan bahwa banyak masyarakat di wilayah Kecamatan Sembalun mengeluhkan kualitas daging yang mereka terima dari salah satu penyuplai daging di sembalun tidak memenuhi standar kualitas yang ada. Pasalnya bantuan daging yang di terima oleh KPM seketika di masukkan ke dalam ember yang berisikan air langsung hancur berkeping-keping.

Menurut, Royal Bantuan Program Non Tunai (BPNT) atau yang sekarang ini disebut Bantuan Program Sembako (BPS) merupakan salah satu program pemerintah yang di hajatkan untuk menurunkan angka stanting dan gizi buruk. Akan tetapi, lanjut Royal melihat kondisi barang yang tidak layak konsumsi ini menjadi atensi baginya, sebab KPM bukannya bertambah gizinya malah akan menambah penyakit baru seperti mencret dan cacingan.

“Kami sangat menyanyangkan tindakan dari supplier daging yang ada di wilayah Kecamatan Sembalun, dari segi Kualitas daging yang di bagikan oleh UD. NTB Satwa kepada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) benar-benar sudah tidak layak konsumsi, selain daging itu hancur, daging yang diterima KPM juga bisa memicu banyak penyakit baru seperti cacingan”. Sebut Royal. Rabu 11/11/2020

Artinya, supplier-supplier ini perlu di evaluasi agar tidak terbiasa memberikan barang-barang yang tidak sesuai standar. Sebenarnya hal ini sudah terlalu sering terjadi namun dari 2000 warga Kelompok Penerima Manfaat (KPM) yang ada di sembalun hanya segelintir orang yang berani angkat suara. Royal menambahkan jika daging itu sudah terlanjur di bagikan ke KPM maka daging tersebut tidak bisa dikembalikan lagi. Oleh karena itu pilihan KPM ketimbang jadi penyakit lebih baik mereka membuang daging tersebut.

“Barang yang sudah terlanjur di berikan ke KPM tidak bisa di kembali ke agen, oleh karena nya KPM memilih membuang daging tersebut, bukan hanya itu beras pun terkadang kualitasnya yang diterima KPM tidak layak konsumsi”. Ungkapnya.

Sementara itu Koordinator Agen Sembalun Isnaini ketika di konfirmasi via Telpon membenarkan bahwa dirinya pernah di datangi oleh KPM yang mengeluhkan dengan kualitas dari Daging yang di terima.

“Tadi banyak KPM yang komplain terkait dengan kualitas daging yang mereka terima”. Ucap Isnaini

Dilanjutkan Isnaini, jika daging yang diterima KPM masih dalam keadaan bersegel dan tidak pernah di apa-apakan, akan tetapi daging yang diterima di tempatnya memang dalam keadaan beku. Lebih lanjut ia menceritakan bahwa jika daging yang diterima dalam keadaan beku maka KPM harus membersihkan daging tersebut dengan air, namun ketika KPM membersihkan daging tersebut bukannya utuh malah dagingnya hancur dan lebur berkeping-keping.

“Kondisi barang ini memang parah, walaupun seandainya kita dikasih gratis saja kita pasti akan nolak, karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Kalau daging asli itu palingan ketika di rendam atau di cuci itu sekedar lembek-lembek saja. Namun beda halnya dengan daging kali ini, kalau daging yang ini kita cuci aja sedikit pasti langsung melebur”. Sambungnya.

Adapun terkait dengan waktu pendropan barang dari supplier ke Agen, Isnaini menjabarkan bahwa hal itu tergantung waktu pencairan namun disebutkan jika lusa akan di lakukan pencairan maka paling tidak besok siang atau sore daging sudah berada di tempat agen. Sehingga potensi untuk di mainkan sama agen itu tidak ada, sebab box tempat daging juga masih di segel.

“Daging itu datang tergantung waktu pencairan dan kami terima daging dari supplier itu masih dalam keadaan beku dan bersegel”. Tutupnya. (jan)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments