barbareto.com | Ada tiga poin di sektor pendidikan yang ditekankan oleh Sekretaris Daerah H. M. Juaini Taofik pada Rapat Koordinasi Tim Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lombok Timur, Rabu (13/4).
Poin tersebut tentunya untuk meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lombok Timur yang masih menempati posisi ke-8 dari 10 Kabupaten/Kota di NTB.
Disebut Sekda ketiga poin itu diantaranya: mempercepat penyetaraan pendidikan, menggandeng perguruan tinggi. Dijelaskannya, akan melanjutkan kerjasama atau bertemu kembali dengan beberapa perguruan tinggi yang sebelumnya sudah melakukan MoU.
Baca juga : Mutasi Eselon II, III, IV, Bupati Sampaikan Arahan Spesifik 3 Sektor, Apa saja Itu?
Lebih lanjut, Sekda menilai Lombok Timur memiliki potensi yang bagus di sektor kesehatan, diantaranya dengan dijadikannya Lombok Timur sebagai daerah fokus penurunan angka kematian ibu dan anak sekaligus penurunan angka stunting.
“Kita bisa melompat lebih banyak dibandingkan kabupaten/kota lain,” ungkapnya.
“Ini strategi, manfaatkanlah dua situasi tersebut, yakni dimana Lotim mendapatkan rumah sakit kesehatan ibu dan anak, lalu kita sebagai fokus untuk lima kabupaten/kota penurunan AKB termasuk penurunan angka stunting,” tambahnya.
Selain sektor pendidikan dan kesehatan, sektor ekonomi juga dinilai Sekda sudah bagus, minimal dari aspek pemerataan, di mana indeks gini ratio Lombok Timur berada di posisi ke-3.
Kepala Bappeda Lombok Timur Hj. Baiq Miftahul Wasli yang memaparkan gambaran capaian IPM di kabupaten Lombok Timur, serta faktor-faktor pendukung dan berbagai program dalam upaya percepatan peningkatan IPM, menjelaskan selama tahun 2019-2022 berdasarkan hasil penghitungan BPS, IPM Lombok Timur berada di posisi 8 dari 10 kabupaten/kota dengan nilai 66,66.
Karena itu dibutuhkan upaya percepatan, apalagi untuk mengejar target posisi ke-7 pada akhir RPJMD 2018-2023.