Realisasi Pendapatan Tahun 2021 Menurun

barbareto.com | Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis data terbaru realisasi pendapatan dan belanja daerah Tahun Anggaran 2021. Nyatanya, tahun 2021 ini realisasi pendapatan mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Mochamad Ardian Noervianto membeberkan, per tanggal 8 Oktober 2021, pihaknya mencatat rata-rata realisasi pendapatan daerah berada pada angka 62,95 persen.

“Jadi dari kacamata persentase, agregat pendapatan ada di angka 62,95 persen, yang terdiri dari provinsi sebesar 63,81 persen, kabupaten 62,32 persen, dan kota 63,56 persen,” kata Ardian dalam Dialog Interaktif bertajuk “Mengukur Kapasitas Perubahan APBD TA 2021 dalam Penanganan Covid-19”. (14/10/21)

Ia pun menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (per-31 Oktober 2020), realisasi pendapatan tahun ini mengalami penurunan. Sebagai perbandingan, pada periode itu rata-rata realisasi pendapatan pemerintah daerah berada pada angka 78,25 persen.

Baca juga : Kemendagri Minta Pemerintah Daerah Pahami Regulasi Kewenangan Desa

Angka tersebut bersumber dari realisasi pendapatan pada tingkat provinsi sebesar 80,57 persen, kabupaten sebesar 76,92 persen, dan kota sebesar 78,87 persen.

“Kalau kita lihat grafik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang warna biru jelas ini ada penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Meski demikian, hal menarik justru ada pada realisasi belanja yang terjadi di pemerintahan daerah. Berdasarkan data per 8 Oktober 2021 secara agregat realisasi belanja pemerintah daerah berada pada angka 51,30 persen.

Rinciannya, realisasi belanja pada tingkat provinsi sebesar 52,64 persen, kabupaten 50,91 persen, dan kota 49,66 persen. Meski realisasi belanja secara rata-rata ada pada angka 51,30 persen, namun apabila dihadapkan dengan realisasi pendapatan yang diterima oleh pemerintah daerah, secara proporsi berada pada angka 89,29 persen.

“Nah ini merupakan hal yang bisa dikatakan menarik dan juga menjadi atensi kami, di sini kita lihat di provinsi angkanya ada di 89,29 persen, di kabupaten/kota angkanya di 86,24 persen (proporsi realisasi belanja terhadap realisasi pendapatan),” bebernya.

Ardian berharap, pemerintah daerah bisa tetap konsisten dalam upaya penanganan Covid-19 lewat realisasi APBD-nya. Ia pun membuka ruang bagi pemerintah daerah untuk berkomunikasi terkait kendala maupun hambatan yang dihadapi, dengan melakukan pendampingan dan asistensi untuk percepatan realisasi. (BB – Kemendagri)

Barbareto

Informatif dan Menginspirasi

Share
Published by
Barbareto

Recent Posts

Kedai Kopi Klaim Zul-Uhel Memang Telak saat Debat Perdana, Elektabilitas Diprediksi Meroket

Mataram - Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik (Kedai Kopi), melihat penampilan Paslon Dr Zulkieflimansyah-Suhaili,…

16 jam ago

PJ Bupati Lombok Timur Optimis Capaian PAD Tembus 80 Persen, Bappenda: Target Tinggi, Realistis Kita 70 Persen

Lombok Timur - Penjabat (PJ) Bupati, HM Juaini Taofik optimis realisasi pendapatan asli daerah (PAD)…

18 jam ago

Polda NTB Amankan Debat Publik Pilgub NTB 2024

Mataram, Barbareto - Debat publik perdana pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat…

21 jam ago

Rohmi-Firin Tampil Memukau di Debat Perdana Pilgub NTB

Mataram, Barbareto - Debat Perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Provinsi NTB tahun 2024…

23 jam ago

Kapolda NTB Siapkan Langkah Tegas Berantas Narkoba

Mataram, Barbareto - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Pol. Hadi Gunawan,…

24 jam ago

Polda NTB Gelar Konferensi Pers Ungkap Kasus Narkoba Periode September 2024

Mataram, Barbareto - Periode September 2024 Direktorat Resnarkoba Polda NTB berhasil mengungkap 7 Kasus narkoba.…

24 jam ago