1.091 Warga Lombok Barat, Undur Diri Dari PKH

0

Lombok Barat-NTB. BARBARETO – Acara seremoni Graduasi Sejahtera Mandiri Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kemensos RI di Kabupaten Lombok Barat bertajuk BEGAWE BELEQ (hajatan besar). 1.091 Ibu-ibu Keluarga Prasejahtera Keluar dari Program PKH. Mereka undur diri Kepesertaan PKH dikarenakan telah sejahtera mandiri.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memberikan atensi cukup besar terhadap kegiatan ini. Terbukti dengan hadirnya Bupati dan Wakil Bupati selain OPD di lingkungan Lombok Barat. Dari Pemerintah Provinsi NTB turut hadir Asisten I dan Kepala Dinas Sosial beserta jajarannya. Acara di gelar Bencingah agung aula Kantor Bupati Lombok Barat tetap mengikuti Protokol Kesehatan, Senin (14/12).

Kegiatan ini sejatinya dihadiri oleh seribu KPM PKH yang Graduasi Sejahtera Mandiri. Namun memperhatikan kondisi terkini mengikuti Protokol kesehatan jumlah peserta dibatasi. Selain dilakukan secara luring juga dilakukan secara daring melalui zoom meeting yang di hadiri peserta KPM PKH Graduasi Mandiri dari kecamatan masing-masing di Lombok barat.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid S.Ag. MSi menyampaikan gerakan graduasi mandiri bagi KPM PKH merupakan dukungan sangat signifikan untuk menurunkan angka kemiskinan di Lombok Barat. Sementara yang telah di wisuda (keluar) dari Kepsertaan PKH sebanyak 1.091 warga yang tersebar di empat Kecamatan di lombok Barat.

”Selanjutnya, untuk enam kecamatan tersisa, selanjutnya dipersiapkan mengikuti aksi yang sama. Al hasil, banyak warga mandiri dan berdaya,” Ucapnya.

Disamping itu kata dia. Untuk mendukung KPM PKH yang telah keluar, akan dicarikan solusi, untuk mendapatkan dukungan dari program pemerintah. Seperti bantuan dana untuk usaha bersama dan pengembangan usaha lainny. Bantuan bisa bersumber dari Kabupaten, Provinsi dan Pemerintah Pusat.

“Saya sangat mengapresisi kemandirian KPM PKH dengan keberanian keluar dari Kepesertaan PKH tahun ini,” Pujinya.

Sementara Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Marta Jaya S.Pi MM, menyebutkan Graduasi sejahtera mandiri adalah berakhirnya kepesertaan KPM PKH karena kondisi sosial ekonomi yang sudah meningkat dan dikategorikan mampu sehingga sudah tidak layak lagi mendapatkan bantuan sosial PKH.

Graduasi sejahtera mandiri dapat terjadi baik dari inisiatif KPM sendiri, maupun dorongan dari pendamping sosial atau pihak lainnya.
Contohnya : KPM menolak bantuan karena merasa mampu, tidak ingin bergantung pada bantuan sosial PKH, dan/atau ingin memberikan kesempatan kepada keluarga lain ; atau KPM mengalami perubahan status ekonomi menjadi sejahtera karena mendapat pekerjaan dengan penghasilan yang lebih baik, memiliki usaha atau kegiatan ekonomi yang berjalan sukses, dan/atau memperoleh harta kekayaan tertentu.

“Strategi graduasi yang sudah berhasil dilakulan teman-teman pendamping lakukan di 4 Kecamatan wilayah kerja Korkab 2
Kecamatan Sekotong, merupakan prestasi tahun ini sudah mulai menumbuhkan semangat KPM dan merubah pola pikir KPM dengan pendekatan intens,” Sebutnya.

Selain itu, Lanjut dia melalui pendekatan dalam pengembangan usaha KPM, pendamping terus membangkitkan semangat dan kepercayaan diri KPM untuk mampu mandiri dan secara sadar serta ikhlas keluar dari kepesertaan. Terbukti, 43 KPM sekotong mengundurkan diri secara sukarela. Kecamatan Lembar, dengan strategi bidik graduasi yang merupakan tahapan persiapan dalam graduasi melakukan pemutakhiran data dengan kriteria lama kepesertaan 5 tahun atau lebih. Melakukan home visit, pemutakhiran data sosial ekonomi, dan dengan pendekatan emosional mampu menyadarkan 1416 KPM yang dengan bangganya keluar dari kepesertaan dan ingin memberikan kesempatan kepada keluarga lain.

Selanjutnya, Kecamatan Gerung, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada KPM dan pihak terkait sehubungan dengan tujuan graduasi KPM. Melalui pendekatan secara komunal/kolektif menggunakan metode sosialisasi pertemuan kelompok/P2K2, 368 KPM menandatangani surat pernyataan diri keluar dari kepesertaan PKH. Narmada, melalui pendekatan P2K2, home visit KPM, membantu mendorong dan mengawal usaha KPM. Dengan modal P2K2 modul ekonomi secara perlahan mampu menyadarkan 74 KPM.

Dan saat ini, graduasi masih terus berlangsung. Pendekatan yang dilakukan rekan-reka Pendamping sudah mampu menyadarkan banyak KPM. Dengan tetap menjunjung tinggi SIP (Santun Integritas Profesional) .

“Semoga ke depan Program Keluarga Harapan ini mampu memberikan cerita-cerita sukses bagi KPM pra sejahtera menjadi KPM Sejahtera”.

No comments

Exit mobile version