Lombok Tengah, Barbareto.com – Pemkab Lombok Tengah sangat menyesalkan adanya bule mesum yang diduga dilakukan di pantai Kuta Kecamatan Pujut yang vidionya viral di berbagai media sosial (Medsos).
Aksi tidak senonoh Warga Negara Asing (WNA) ini dianggap sangat mencoreng citra pariwisata di Lombok yang masyarakatnya masih terkenal menanamkan norma adat dan budaya serta agama yang masih kental.
Sekda Lombok Tengah, H Lalu Firman Wijaya menegaskan bahwa Lombok terkenal dengan pulau seribu masjid, kalaupun selama ini Lombok Tengah sedang gencar-gencarnya menggalakan pariwisata namun tidak ada alasan pembenaran untuk membiarkan wisatawan untuk berbuat tidak senonoh diruang terbuka. Karena hal itu sangat bertentangan dengan norma adat dan agama.
“Adanya vidio yang viral (Vidio bule mesum) sangat kita sayangkan, walaupun kita sudah sepakat menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama perubahan ekonomi masyarakat Lombok Tengah tetapi tetap harus mengedepankan etika dan tidak pantas seperti itu dipertontonkan,” ungkap H Lalu Firman Wijaya, Jumat kemarin (4/10).
Ia menegaskan bahwa saat ini memang Lombok Tengah sedang gencar- gencarnya menggalakan pariwisata. Namun tidak lantas dengan perkembangan pariwisata ini kemudian menggerus adat dan budaya masyarakat, apalagi kemudian ada hal yang merusak. Maka pihaknya meminta agar apara menjadikan permasalahan ini menjadi atensi agar kasus yang sama tidak terulang lagi.
“Kami apresiasi langkah kepolisian yang sedang memperoses kasus viralnya vidio ini, karena sangat kita sayangkan adanya kejadian seperti ini dan sangat mencoreng pariwisata kita yang selama ini digalakan pariwisata halal. Saat ini kita serahkan semua penanganan kasus itu ke kepolisian dan kita berharap kasus ini bisa menjadi atensi,”terangnya.
Dengan adanya kejadian ini pihaknya juga menghimbau kepada para pelaku pariwisata terutama pam pantai dan berbagai pihak lainnya untuk lebih melakukan pengawasan. Artinya petugas pariwisata harus tetap memberikan edukasi kepada para wisatawan, agar jangan sampai kedatanganya berlibur ke Lombok malah melakukan hal- hal yang bertentangan dengan norma agama.
“Penjaga Pam pantai kita harapkan untuk tetap mengingatkan para tamu kita untuk tidak berbuat hal yang dilarang oleh agama. Pariwisata tetap jalan tapi norma yang berlaku ditengah masyarakat harus tetap diperhatikan dan kita mendukung aparat penegak hukum (APH) untuk memperoses permasalahan ini agar kasus yang sama tidak terulang kembali,”tambahnya.