barbareto.com | Lombok Timur – RSUD dr. Raden Soedjono Selong sejak beberapa minggu terakhir kekurangan stok oksigen. Hal itu disebabkan karena pasokan oksigen dari Jawa dan Bali mengalami hambatan.
”Karena suplai oksigen ini langsung dari Jawa. Dengan meningkatnya kebutuhan oksigen di Jawa dan Bali maka tentunya akan berdampak ke kita,” ungkap Ahmat, Kasubag Humas RSUD dr. Soejdono Selong, (29/07/2021).
Meski demikian pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya kekurangan oksigen di Rumah Sakit tersebut. Diantaranya meminta penambahan dari penyuplai oksigen yang lain.
”Termasuk juga kita berkoordinasi dengan Rumah Sakit yang ada di Lombok. Kalau ada Rumah Sakit yang stok oksigennya lebih, maka kita akan pinjam. Kalau kita sudah punya ketersediaan yang cukup maka kita akan ganti,” imbuh Ahmat.
Selain itu kekurangan oksigen ini juga akibat terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Mataram. Hal itu menyebabkan sebagian jatah oksigen yang akan disuplai ke RSUD Selong dialihkan ke Rumah Sakit yang ada di Mataram.
Sebelumnya kebutuhan oksigen yang dipasok ke Rumah Sakit mencapai 100 tabung per hari. Namun sekarang pasokan yang diterima berkurang dengan jumlah yang diterima berkisar antara 60 sampai 80 tabung oksigen per hari.
”Tidak hanya itu upaya lainnya yang kita lakukan ialah lebih efisien lagi menggunakan oksigen yang ada. Ketika ada pasien yang tidak lagi menggunakan oksigen kita minta petugas untuk mematikan, jangan dibuang begitu saja sehingga bisa digunakan oleh pasien yang lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas tambahan. Mulai dari kelengkapan APD hingga ruang rawat darurat di bagian depan.
”Kalau untuk kelengkapan APD, sejauh kita tidak ada kendala,” tutupnya.