barbareto.com | Lombok Timur – Pasca Pencairan anggaran untuk Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lombok Timur (Lotim) beberapa Waktu lalu, membuat beberapa pemuda dan aktivis Lotim berkomentar.
Beragam pertanyaan pun dilemparkan ke pihak KNPI soal anggaran tersebut. Bahkan terlihat di beberapa media group WhatsApp hampir sebagian pembahasan di dalamnya adalah soal anggaran KNPI.
Tidak tanggung-tanggung, Ketua Umum Forum Mahasiswa Lombok Timur (FORMASTIM), Ade Putra Kurniawan kembali berkomentar setelah dua hari lalu pernyataannya dirilis di beberapa media terkait anggaran KNPI tersebut.
Kali ini mahasiswa yang akrab dipanggil Ade tersebut menegaskan sikapnya terhadap pemuda dan aktivis Lotim yang masih terus-terusan ribut soal anggaran KNPI yang tak kunjung ada penyelesaian.
“Kita pemuda ini tidak elok kalo hanya terus terusan meributkan anggaran 500 juta, sebab jika tolak ukur membangun pemuda adalah anggaran, mau 5 miliarpun tidak cukup. Tapi saya percaya pemuda itu mandiri dan tangguh, mereka terus bertarung di bidang masing-masing untuk memantaskan diri, sebab mereka tahu yang paling penting dari semua itu adalah memelihara gagasan,” tegas Ade.
Ade menegaskan, pernyataannya melalui media dua hari lalu terkait anggaran KNPI diharapkan bisa menjadi pembenahan untuk pihak KNPI juga kesadaran pemuda terhadap kedudukannya di Lombok Timur, bukan semata-mata sebagai pernyataan yang akan digunakan untuk terus berlarut-larut dalam perdebatan panjang tanpa penyelesaian, apalagi dijadikan sebagai mainan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga : 300 Juta Sudah Cair!, FORMASTIM Harap KNPI Transparan Kepada Semua Pemuda dalam Menghabiskan Anggaran
Menurutnya, jika memang soal anggaran ini dirasa hal yang urgensi untuk diselesaikan, maka ada pihak-pihak yang bersangkutan untuk memediasi.
Ade juga mengatakan bahwa dirinya di beberapa media pernah melihat pernyataan Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Lotim, Saifuddin Zuhri, S.Ag., M.Pd.I., bahwa masalah anggaran bisa diselesaikan dengan mediasi, memanggil pihak-pihak yang bersangkutan untuk mendiskusikan hal-hal yang masih janggal supaya tidak berlarut dan tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Mari, kita jangan terbawa ke dinamika yang kontraproduktif terhadap pembangunan pemuda itu sendiri. Terus terang, saya sebagai Ketua FORMASTIM sungguh akan sangat malu melihat pemuda Lombok Timur jika hanya ribut soal itu, dan saya sungguh salut dengan rekan-rekan gerakan juga kawan-kawan organisasi lainnya yang terus fokus bekerja,” ujarnya.
Lebih lanjut Ade mengatakan bahwa dinamika pemuda dan mahasiswa tidak boleh membuat kita latah terpecah dan akhirnya membuat pihak-pihak yang suka dengan perpecahan itu tertawa senang. Ia mengajak agar pemuda bangun dan terus lanjutkan gagasan perubahan.
“Mau ada anggaran pemuda atau tidak, pemuda Lombok Timur tetap hebat dan bergerak, hilangkan tradisi yang kontraproduktif yang sangat tidak membangun pemuda. Beri kami contoh yang baik wahai para senior,” tutup Ade tegas.