Mataram-NTB. BARBARETO – Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY melaksanakan berbagai rangkaian tahapan sebelum diberangkatkan melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan RI-RDTL. Salah satu rangkaian yang harus dilalui yakni pemeriksaan kesiapan operasi (Riksiapops) yang dilakukan secara bertahap dan bertingkat.
Seperti yang dilaksanakan hari ini, Asisten Operasi Kepala Staf TNI AD Mayor Jenderal TNI Surawahadi didampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Candra Wijaya bersama Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani melaksanakan pengecekan sekaligus Riksiapos Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 742/SWY di lapangan Trisula Gebang Mataram, Senin (8/2/2021).
Usai menerima paparan dari Danyonif 742 Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Asops Kasad langsung menuju lapangan Trisula untuk mengambil apel gelar perlengkapan. Sebelumnya sebanyak 400 personel Satgas Pamtas RI-RDTL sudah siap dengan semua perlengkapan sesuai dengan pembagian dari Mabes TNI.
Asops Kasad didampingi Kasdam IX/Udayana dan rombongan mengecek semua kesiapan alat dan perlengkapan Satgas maupun program unggulan yang akan dibawa menuju daerah perbatasan RI-RDTL.
Mayjen TNI Surawahadi kepada awak media menyampaikan, keberadaannya bersama rombongan di Yonif 742/SWY dalam rangka memeriksa kesiapan Satgas Pamtas Yonif 742 dengan kekuatan 400 personel yang jika dilihat luar biasa.
“Ini sangat luar biasa, secara umum Yonif 742 kalau saya lihat sudah baik dari segi penyiapan latihan dan penyiapan personel itu sendiri maupun kesiapan perlengkapan sudah siap,” terangnya.
“Tinggal kita menunggu pemeriksaan kesiapan operasi dari Mabes TNI,” tambah Pati Bintang Dua tersebut.
Selain itu, Pati Alumnus Akmil 1985 itu juga mengatakan akan memberikan pengarahan baik kepada seluruh personel Satgas secara umum dan kepada seluruh Perwira dan para Danpos sehingga pelaksanaan tugas betul-betul dilaksanakan dengan benar, tidak ada pelanggaran hukum maupun HAM.
“Kita yakinkan nanti anak-anak bisa melaksanakan tugas dengan baik utamanya untuk memperkuat di wilayah perbatasan dengan harapan bisa mengambil simpati rakyat, supaya rakyat simpati kepada TNI, simpati kepada Indonesia dan bangga sebagai warga negara Indonesia sehingga bisa menjadi kekuatan di daerah perbatasan,” jelasnya.
Mengakhiri wawancaranya, mantan Komandan Brigif Linud 17/Kujang itu juga menegaskan dari perlengkapan dan peralatan maupun kondisi kesehatan para personel, semuanya benar-benar sudah siap berangkat ke wilayah perbatasan.