BARBARETO.com | Dunia politik memang selalu menawarkan hal yang menarik untuk dibahas, dianalisis, atau diamati dari berbagai sudut pandang. Meskipun tidak punya rencana terjun di dunia politik atau pemerintahan, ada baiknya jika lebih banyak masyarakat yang melek politik.
Karenanya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) Lombok Timur (Lotim) menggelar sosialisasi pendidikan politik masyarakat dengan mengangkat Tema “Literasi Politik Generasi Milenial Menuju Indonesia Maju”, menyasar Siswa/i SMA/SMK Sederajat Kecamatan Selong, Sukamulia, dan Labuhan Haji, yang dilaksanakan di Desa Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji, Kamis (11/08).
Kepala Kesbangpoldagri Lotim, M. Isa, pada kesempatan tersebut menyampaikan, pendidikan politik untuk pemilihan pemula sangat perlu, mengingat nasib suatu bangsa diberikan oleh generasinya, dengan begitu generasi pemula ditekankan agar lebih selektif dalam memilih pemimpin.
“Pendidikan politik sangat perlu, karenanya harus lebih selektif dalam memilih pemimpin,” jelasnya.
Isa juga menyebutkan, Guru diharapkan memberikan pendidikan politik dan pemahaman kepada Siswa agar tidak terjebaq, serta usahakan memilih calon yang sudah diketahui kemampuannya, terutama mampu menjaga iman dan takwanya maka bertanggungjawab kita pada bangsa dan negara.
“Pemilih pemula juga harus bijak dalam menentukan pilihan, minimal memilih pemimpin yang kuat iman dan taqwanya,” paparnya.
Kemiskinan lanjut Isa, disinyalir tidak menurun karena implementasi pemimpin yang dipilih salah, untuk itu pemilih pemula diharapkan mampu menjadi contoh pemilih yang baik.
“Pemilih pemula harus menjadi contoh bagi pemilih yang lain,” imbuhnya.
Baca juga: Pemilihan Calon Anggota KPU dan Bawaslu di NTB Diklaim Tetap Profesional
Sementara ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Timur, Retno Senopati memaparkan, banyak hal yang harus dilalui agar sampai pada proses pemilu, dimana dari tanggal 1 sampai 14 Agustus masuk tahapan pendaftaran parpol yang dilakukan di KPU RI.
“Sejak tanggal 1 sampai 14 Agustus masuk proses pendaftaran papol di KPU RI,” ujarnya.
Masih kata Retno, dirinya menegaskan, ketika pemilih dicatut namanya oleh salah satu Parpol tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, bisa langsung dilaporkan di Bawaslu melalui Sistem Informasi Partai Politik (Sipol), karena data terakhir di Sipol setelah di verifikasi sekitar 9.000 orang yang masuk menjadi Parpol.
“Sangat riskan jika nama pemilih dicatut tanpa sepengetahuan yang bersangkutan boleh langsung dilaporkan,” tandasnya.
Lebih jauh dijelaskan Retno, di penyelenggaraan Pemilu, tugas kewajiban Bawaslu yaitu penanganan pelanggaran Pemilu.
Pada Pemilu 2019 laporan terhadap pelanggaran sangat minim di Lombok Timur, artinya penanganan pelanggaran pemilu murni dari pengawasan.
“Bawaslu hadir memberi keadilan untuk semua peserta pemilu,” pungkasnya.
Di tempat yang sama Kepala Bidang Pengembangan Politik dan Fasilitasi Ormas/Orpol Bakesbangpoldagri Lotim, Abdullah yang menginisiasi kegiatan tersebut menekankan, milenial tidak hanya memiliki literasi politik, tetapi juga harus memiliki literasi digital, lebih-lebih akses politik di era sekarang ini lebih mengutamakan digitalisasi.
“Tak hanya harus memiliki pengetahuan politik, namun pemilih pemula juga harus membentengi diri dengan literasi digital,” tandasnya.
Abdullah, juga menegaskan kepada Partai Politik agar mengedukasi masyarakat, hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya polarisasi di tengah masyarakat, terlebih lagi jangan sampai mencuri start kampanye.
“Parpol juga kami dorong agar intens mengedukasi masyarakat, guna mencegah terjadinya politik kotor,” tutupnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkofimcam) Labuhan Haji, Guru pendamping perwakilan Sekolah Kecamatan Selong, Sukamulia, Labuhan Haji.