BARBARETO.com | Menyambut berbagai Event yang di gelar di Nusa Tenggara Barat (NTB), Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Lombok Timur telah menyusun beberapa rencana prioritas.
Hal Ini di sampaikan langsung oleh Ketua BPPD Kabupaten Lombok Timur, Ahmad Nursandi kepada barbareto.com, Selasa (11/05/2022).
Ia mebyebut dikarenakan salah satu tugas pokok dari BPBD yakni sebagai direct promotion maka segala langkah telah dilakukan dalam mempromosikan segala potensi Daerah.
“Kita telah bekerja maksimal dalam hal ini, satu langkah pasti adalah kita tonjolkan segala potensi yang dimiliki di Lombok Timur, baik itu Budaya, Adat Istiadat, serta Agama,” terangnya.
Menurutnya, aspek penting yang harus ditonjolkan adalah nilai kebudayaan, adat istiadat dan juga nilai keagamaan yang ada di Lombok, khusunya Lombok Timur.
Oleh karena itu, ia juga meminta agar semua elemen Daerah harus saling bergandeng tangan untuk mengoptimalkan hal tersebut.
“Bayangkan saja, jika wisatawan setiap harinya bisa menemukan nilai keunikan dari masing-masing Daerah yang ada, dan saya rasa itu bisa, karna potensi di NTB ini begitu besar,” jelasnya.
Baca juga : BPPD Lotim Diberikan Anggaran 750 Juta di Tahun 2021
Dengan adanya event, seperti Word Super Bike (WSBK), MotoGP Mandalika, MXGP Samota, dan akan banyak tentu event yang menyusul, itu kunci utama untuk lebih menonjolkan nilai budaya yang ada di Daerah, Khususnya di Lombok Timur.
Paggelaran internasional yang menjadi jendela Lombok untuk dunia tentu harus di bumbui dengan nuansa berbeda, satu diantaranya adalah Budaya atau nilai lokal asli masyarakat.
“Kita ambil contoh, pawang hujan, bagaimana boomingnya dia di penyelenggaraan MotoGP kemarin, dan saya rasa nilai lokal seperi itu harus kita optimalkan,” ucapnya.
Di Lombok Timur sendiri banyak sekali tradisi yang sampai sekarang masih menjadi perhatian.
Ngejot Lenek, Tenun Pringgesele, Sevent Summit di Sembalun, dan banyak even yang saat ini masih belum sepenuhnya bisa di maksimalkan.
Oleh karena itu, pihak BPPD Lombok Timur akan terus mengupayakan untuk menentukan kapan pasnya tradisi-tradisi ini di gelar agar bisa menarik wisatawan dan tentu sebagai nilai jual pariwisata ke luar.
“Kita jadwalkan semua event ini ke kalender Nasional, karna dengan itu tentu kita harapkan wisatawan bisa lebih tau posisi dimana nantinya akan ia berkunjung,” ungkapnya.
Berkaitan dengan itu pemaksimalan terus dilakukan, selain menentukan penjadwalan event, BPPD juga harus mengoptimalkan digital promotion.
Menurutnya dengan mengikuti transformasi digital saat ini, untuk mencapai promosi yang cepat dengan memanfaatkan semua media sosial untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Lombok Timur.
“BPBD dalam hal ini sebagai koordinator promosi pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh karenanyalah, diharapkan dukungan dari seluruh stakeholder yang ada baik itu dari OPD maupun lembaga yang lain untuk melakukan koordinasi terkait promosi pariwisata,” harapnya.
“Dan juga, dikarenakan BPPD tidak mungkin bisa bergerak sendiri, Masyarakat juga diharapkan turut andil dalam memainkan peran sebagai promotor wisata yang ada didaerahnya masing-masing di Lombok Timur,” tutupnya.