19.8 C
Lombok
Senin, Oktober 21, 2024

Buy now

Berdiri di Era Al-Haer, Air Kemasan Asel Tutup Lapak di Era Sukma

Lombok Timur – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Selaparang Energi, hingga saat ini masih dalam kondisi kritis. Pasalnya, sampai dengan hari ini, BUMD yang berdiri di era Al-Haer ini belum juga bisa mendatangkan dividen.

Sementara, salah satu unit usaha yang dikembangkan berupa air mineral kemasan sudah tak beroperasi lagi atau tutup lapak. Alasannya karena Pemda di era Sukiman-Rumaksi, menganggap air kemasan Asel sudah tidak produktif.

Berdiri di Era Ali BD-Haerul Warisin

Pada Kamis 15 September 2016 silam, Bupati Lombok Timur (Lotim) H. Moch. Ali Bin Dachlan secara resmi menghadiri peresmian gedung dan pabrik Air Suryawangi Selat Lombok (Asel) yang berlokasi di Kelurahan Suryawangi Kecamatan Labuhan Haji.

Tujuan dibuatnya perusahaan air kemasan tersebut, agar baku air yang tersedia tidak terbuang sia-sia kelaut. Kemudian banyak permintaan dari masyarakat. Selain itu juga diharapkan akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Di sisi lain, manfaat dari adanya perusahaan air kemasan itu juga akan bisa merekrut tenaga kerja. Dengan begitu akan mengurangi pengangguran.

Masuk Evaluasi Kinerja Pj. Bupati

Kabag Ekonomi Setda Lombok Timur, Lalu Mustiarep mengatakan, tutup lapaknya air kemasan Asel ini juga menjadi evaluasi kinerja Pj. Bupati.

“Juga menjadi sorotan evaluasi kinerja Pj. Bupati. Termasuk apa yang sudah dilakukan dan apa strategi yang akan di lakukan,” kata Mustiarep, mengutip sejumlah pemberitaan.

Ditambahkannya, lesunya BUMD milik Lombok Timur ini juga merupakan buntut dari hasil audit langsung oleh BPKP.

Sehingga disimpulkan, alasan lesunya perusahaan daerah tersebut ada dua faktor.

“Pertama karena belum bisa memberikan dividen. Yang kedua sistem permodalannya yang masih menggunakan pihak ketiga,” tandasnya.

Niat Kurangi Pengangguran Malah bikin Banyak Karyawan Nganggur

Tujuan awal dibangunnya perusahaan tersebut pada era Al-Haer, tak lain untuk mengurangi angka pengangguran di Lombok Timur. Namun pada era Sukma, puluhan karyawan malah menjadi pengangguran.

Kebijakan itu diambil karena perusahaan milik daerah ini sejak beberapa bulan lalu menghentikan sementara aktivitas produksi air kemasan “Asel”. Ditambah lagi kondisi keuangan yang tidak sehat.

Para karyawan yang dirumahkan jumlahnya sekitar 20 orang saat itu. Mereka yang dirumahkan ini adalah yang bekerja di bagian operasional ke bawah yang setiap harinya memproduksi air kemasan.

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -