Catatan Kongres 1 ISNWDI, “Sarjana Sebagai Intelektual Produktif yang Bermanfaat dan Inklusif“

0

BARBARETO.com | Pada tema ini paling tidak ada 3 kata kunci, yakni produktif, bermanfaat dan inklusif. 

Mengapa 3 kata itu yang menjadi pilihan tema Kongres 1 Ikatan Sarjana Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (ISNWDI) yang dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) se-NTB ISNWDI

Kata “produktif” diadopsi dari bahasa inggris productive, yang dibentuk dari kata product, yang dibangun dari akar kata produce. 

Dalam bahasa Indonesia, kata itu berpadanan dengan kata menghasilkan, hasil, atau luaran dari suatu proses upaya menghasilkan sesuatu hal. 

Hal yang dapat dipahami bahwa kata produktif mengisyaratkan bahwa Sarjana harus mampu menghasilkan sesuatu dalam bentuk karya intelektual.

Baca juga : E-Koran Edisi 100 | ISNWDI Mampu Berkonsep Inklusi

Jika meminjam proses pemerolehan bahasa, proses berproduksi itu tidak akan terjadi secara maksimal tanpa proses reseptif yang maksimal. Bentuk aktivitas reseptif itu, yakni critical literacy program. 

Dengan kata lain, kualitas produksi intelektual sangat dipengaruhi oleh frekeUensi critical literacy activities. 

Apakah produk tersebut sekedar produk tanpa manfaat?.

Bagaimanakah agar produksi intelektual tersebut tidak sekedar onani akademik?.

Nampaknya kata kunci kedua pada tema tersebut “bermanfaat” merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. 

Produk intelektual tidak sekedar produk tanpa makna, produk yang hanya untuk keperluan kepentingan pribadi Sarjana NWDI tetapi juga keluarga, masyarakat secara umum sesuai dengan bidang masing-masing.

Inklusif, mengapa harus Sarjana NWDI inklusif?.

Lawan kata dari kata “inklusif” adalah “eksklusif”. 

Ada beberapa indikator yg dapat digunakan untuk menyifati inklusif, diantaranya kritis dan terbuka terhadap kebaikan dan kebenaran yg didasarkan pada Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ dan Qiyas serta metodologi ilmiah.

Semoga wadah ini dapat menjadi instrumen yang maksimal dalam memberikan manfaat. 

Jika suatu urusan telah selesai dikerjakan, maka siapkanlah diri dengan urusan yang lainnya secara maksimal.

Penulis: Ahmad Zamzam, M.Pd., Pembina Pimpus Ikatan Sarjana NWDI

No comments

Exit mobile version