barbareto.com | Lombok Tengah – Dalam rangka menjaga sumber mata air dan mencegah abrasi di pesisir pantai yang ada di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak M.Sc melakukan penanaman pohon mangrove secara simbolik yang berlokasi di Dusun Blongsong, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur, Loteng.
“Kegiatan ini dilaksanakan demi menjaga sumber mata air, mangrove ini harapan kita ke depannya untuk mencegah abrasi dan menjaga sumber mata air di masa yang akan datang,” kata Pangdam IX/Udayana. (14/9/21)
Total ada 2 ribu pohon mangrove yang akan ditaman di pinggir pantai sekitar. Dengan harapan, pohon mangrove menjadi salah satu penopang kehidupan masyarakat setempat.
Berkaitan dengan itu, pihaknya juga saat ini sedang menggalakan pembuatan pompa hidram di wilayah Bali-Nusra. Total hingga saat ini ada 151 pompa hidram yang sudah selesai dikerjakan, dan akan ada sekitar 50 lagi yang akan dikerjakan dalam waktu dekat.
Pembuatan pompa hidram itu juga sama halnya dengan penanaman pohon mangrove saat ini, tentu dampaknya tidak akan maksimal dirasakan dalam waktu dekat. Akan tetapi dapat dirasakan manfaatnya bagi generasi yang akan datang.

Pompa hidram tersebut juga diniatkan untuk kesejahteraan masyarakat, karena dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih untuk masyarakat maka secara otomatis akan berdampak positif bagi perkembangan di masa mendatang.
Bahkan, air yang dihasilkan bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga. Namun dengan adanya air yang melimpah, juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan peternakan masyarakat.
Disisi lain, Bupati Loteng H. Lalu Fathul Bahri pada kesempatan itu menyampaikan, pihaknya banyak mendapat masukan dan arahan dari TNI dan Polri terkait dengan arah pembangunan Loteng. Mengingat, Loteng dalam waktu dekat juga akan menggelar perhelatan internasional yakni event MotoGP.
Termasuk dalam hal penataan wilayah yang akan dijadikan sebagai penyangga dari event MotoGP. Tentunya penanaman pohon mangrove saat ini juga menjadi salah satu instrumen yang sangat penting untuk menjaga kehidupan biota laut, agar keindahan pesisir pantai dan lautan sekitar tetap terjaga.

Bupati Fathul juga mengakui, dulunya banyak pohon mangrove dibabat oleh masyarakat untuk membuat bata merah dan kebutuhan lainnya. Namun seiring dengan waktu, masyarakat menjadi faham manfaat dari pohon mangrove tersebut.
“Mangrove ini menjadi sumber makanan dari ikan dan sumber makanan juga untuk kita, dan kita juga harus mengakui jika mangrove ini berkurang maka sumber pencaharian nelayan setempat juga akan berkurang,” tandas Bupati.
Ia menargetkan akan menanam pohon mangrove disepanjang 87 km dipinggir pantai Loteng. Mengingat, tekstur tanah dan lumpur yang ada di beberapa titik pantai Loteng sangat cocok untuk ditanamai pohon mangrove. (gok)