Lombok Timur – Calon Bupati nomor 03, Tanwirul Anhar membagikan kisahnya sampai bisa maju pada Pilkada Lombok Timur 2024.
Ia menceritakan, dirinya bersama Daeng Paelori sudah melakukan sosialisasi sejak empat tahun belakangan.
Ia juga menyebut jika dalam perjalanannya, beberapa kali mendapat penjegalan hingga difitnah.
“Saya sudah sosialisasi bersama Pak Daeng sejak 4 tahun lalu. Tapi banyak yang menjegal kami nyalon,” ucap Tanwir saat kampanye di Desa Danger, Kecamatan Masbagik kemarin.
Selain mendapat penjegalan, Tanwir bahkan membeberkan dirinya sering mendapat fitnah dengan menjelekan namanya.
Meski demikian, penjegalan dan fitnah itu tak memupuk ia bersama Daeng Paelori untuk maju pada Pilkada 2024.
“Tapi tanpa perjanjian, tanpa kesepakatan berbagi, terjadilah kami berpasangan dan maju sebagai calon,” ujarnya.
Dirinya juga menyebut, biasanya antara Bupati dan Wakil Bupati itu selalu ada perjanjian dan kesepakatan. Khususnya dalam pembagian dari sisi jabatan dan penghasilan.
“Sering terjadi antara Bupati dan Wakil Bupati. Bahkan sampai saling gesek. Kalau kami tidak ada kesepakatan itu,” sambungnya.
Kembali ditegaskan Tanwir, di pasangan Tanda hal demikian tidak akan pernah terjadi.
“Itu tidak ada sprti itu. Kami tidak ada Bupati dan Wakil Bupati. Kami ini adik dan kakak,” tegasnya.
Bahkan dirinya mengatakan jika kesepakatannya bersama Daeng Paelori hanya satu.
“Satu kesepakatan kami, bareng-bareng kerja ikhlas. Tidak memikirkan apa hasil di belakang,” tandasnya.
Bahkan sampai hari ini, Legislator tiga periode itu mengaku saat ini banyak fenomena timses lain migrasi ke pasangan Tanda.
“Kami yakin Tanda menang,” pungkasnya.