Disuruh Jadi Supplier BPNT, Bulog Sambut Baik Keinginan Bupati Sukiman

0
Disuruh Jadi Supplier BPNT, Bulog Sambut Baik Keinginan Bupati Sukiman

barbareto.com | Lombok Timur – Keinginan Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy menjadikan Bulog sebagai supplier pada program Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau lebih tenar dengan sebuatan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), disambut baik oleh Perum Bulog Lombok Timur.

“Alhamdulillah, tentu Bulog sangat bersyukur kalau diberikan kesempatan ini,” kata Zuhri Hanafi, Kancab Perum Bulog Lotim ketika dikonfirmasi oleh barbareto.com melalui jaringan seluler. (2/6/21)

Kalaupun diberikan mandat untuk menjaga kualitas beras hingga ke tangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), maka pihaknya akan berusaha memenuhi apa yang menjadi alasan utama Bupati Lotim ketika menyuruh Bulog jadi supplier BPNT.

“Kami akan berusaha sebagaimana yang bapak Bupati harapakan, untuk menjamin kualitas beras yang diberikan yaitu beras premium,” sambung Zuhri.

Dengan adanya sinyal dari Bupati Lotim itu, Bulog akan mengkoordinasikan terlebih dahulu dengan beberapa pihak yang terlibat dalam program BPNT ini. Seperti pihak Dinas Sosial Lotim, Bank BRI, dan e-warong agar semuanya berjalan dengan lancar dan tertib.

Zuhri juga mengatakan, Bulog tidak ingin hanya mengumbar janji-janji manis baik kepada Bupati ataupun KPM mengenai kulitas beras. Namun lebih dari itu, Ia berkomitmen ingin membuktikan dulu beras yang akan diberikan kepada KPM, barulah kemudian kualitas beras itu dapat dilihat dan dirasakan.

“Karena komitmen Bulog tentu ingin memberikan yang baik buat masyarakat,” imbuhnya.

Dibukanya peluang Bulog menjadi supplier BPNT ini, menjadi kesempatan besar agar beras yang ada di gudang Bulog bisa disalurkan dengan maksimal. Pasalnya, selama ini pemerintah terus-menerus menghimbau Bulog agar menyerap gabah beras dari petani sebanyak-banyaknya.

“Tapi kami Bulog tidak pernah dibantu untuk bisa menjual beras ini, lalu ke mana kami harus menyalurkan sementara pengadaan dari petani Bulog begitu banyak diserap,” ulas Zuhri.

Dia juga menjelaskan, untuk menjadi supplier itu kuncinya ada di masing-masing e-warong. Karena e-warong itulah yang mengehendaki nantinya akan membuat Perjanjian Kerjasama (PKs) dengan siapapun yang diinginkannya.

Jadi, niatan dari Zuhri bukan untuk menyaingin supplier-supplier yang sudah ada saat ini. Bahkan, Ia mengatakan kalau Bulog juga posisinya sama dengan supplier yang lainnya.

“Mari kita bersinergi, kami bukan ingin bersaing. Tapi kami menjalankan tugas juga untuk menjual,” ketusnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan semua e-warong yang ada di Lotim. Untuk memastikan tindak lanjut dari apa yang diinginkan oleh Bupati, karena pada dasarnya e-warong berhak memilih untuk bekerjasama dengan supplier manapun.

“Kuncinya ada di agen e-warong apakah mau ber-PKs dengan Bulog, karena e-warong berhak ber-PKs dengan supplier manapun kalau menurut aturan. Jadi kalau mau mengambil beras premium dari Bulog, kami sangat siap sekali,” ucapnya. (gok)

No comments

Exit mobile version