Geomembran Disinyalir Dapat Tingkatkan Kualitas dan Hasil Produksi Garam Lombok Timur

0
Garam
Zainuddin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur menuturkan, produksi garam di Lombok Timur sudah mengalami perubahan, dimana, sejak menggunakan teknologi geomembran hasil produksi garam rakyat jauh lebih bagus dan lebih banyak.

Lombok Timur, BARBARETO.com – Kualitas produksi garam masyarakat selatan pada musim produksi tahun ini disinyalir akan mengalami peningkatan, lewat program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur menuturkan, produksi garam di Lombok Timur sudah mengalami perubahan, dimana, sejak menggunakan teknologi geomembran, hasil produksi garam rakyat jauh lebih bagus dan lebih banyak.

“Sejak menggunakan geomembran, hasil garam nelayan menjadi putih seperti kristal,” jelasnya menjawab Barbareto.com Rabu (07/11/2022).

Lanjut Zainuddin, pada proses pembangunan tambak tersebut mengalami, perubahan yang dimana harus disesuaikan dengan luas lahan tersebut, dengan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Dari semula rencana awal 93 dijadikan 83 petak, dengan sarana penunjang sesuai dengan spesifikasi,” jelasnya.

Sebelumnya, pagu anggaran tambak tersebut sebesar 428 juta untuk 15 hektare tambak, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus ( DAK ), bahkan beberapa minggu yang lalu Direktur Jenderal Kementerian Perikanan sudah meninju langsung lokasi dan memberikan apresiasi penuh kepada DKP Lombok Timur.

“Kegiatan ini sudah lama PHO, bahkan Diejen turun langsung mengecek ke lokasi,” ujarnya.

Masih kata Zainuddin, dengan penggunaan geomembran produksi petani garam bisa sampai lima kali lipat dari biasanya, yang semula petani harus menunggu 2 minggu untuk panen.

“Bagusnya lagi geomembran ini, produksi garam lebih cepat dari biasanya dan lebih berkualitas,” bebernya.

Lebih jauh dijelaskan Mantan Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Lombok Timur itu, Teknologi geomembran sendiri merupakan sistem produksi garam dengan cara air laut dialirkan ke dalam kolam penampungan terlebih dahulu, lalu dilakukan penyaringan dengan menggunakan ijuk sapu, batok kelapa dan batu zeolit. Kemudian, air laut yang sudah disaring masuk ke dalam kolam penampungan yang sudah terlapisi plastik.

Ijuk sapu digunakan untuk memfilter air laut yang masuk ke dalam meja kristal, dan batok kelapa dan batu zeolit digunakan sebagai karbon aktif yaitu penghilang bau dan memberikan efek warna garam putih alami.

Setelah air laut sampai di meja kristal yang sudah terlapisi plastik, maka proses penguapan air laut jauh lebih sempurna dibandingkan cara tradisional yang tanpa menggunakan plastik atau terpal.

Selain proses penguapan jauh lebih sempurna, dengan menggunakan penadah kolam yang menggunakan plastik, garam yang dihasilkan juga jauh lebih banyak.

Hasilnya dua kali lipat lebih banyak dibanding tanpa proses produksi secara tradisional.

Baca berita lainnya di Google News

No comments

Exit mobile version