Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Pro dan kontra alih fungsi Gedung Juang Pemuda dan Mahasiswa Lombok Timur mendapatkan tanggapan serius dari berbagai kalangan. Kali ini tanggapan tersebut muncul dari Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Kabupaten Lombok Timur.
Ketua IKA PMII Lotim Muhlis Hasim M.SI, mengatakan bahwa Gedung tersebut sudah lama tidak di fungsikan oleh Pemuda. Jadi penyewaan sementara kepada Bank NTB Syari’ah Kantor Cabang Selong justru di nilai lebih produktif.
“Pemuda jika di kumpulkan dalam satu gedung justru kontraproduktif, ada kesan semacam pengkondisian,” sebutnya, pada Senin 18 Januari 2021.
Lebih lanjut, aktivis yang memimpin alumni PMII Lombok Timur yang akrab di sapa Bang Cles itu mengungkapkan, bahwa refresentasi pemuda saat ini ada di KNPI dan OKP. Tentunya, semuaOKP ini memiliki karakter yang berbeda-beda. Harusnya kebutuhan-kebutuhan pemuda tersebut di fasilitasi saja dengan pusat koordinasi (sekretariat) yang berbeda-beda pula.
Kata Muhlis sudah selayaknya peran pemerintah dalam memfasilitasi pemuda dapat dilakukan dalam bentuk lain. Misalnya, memaksimalkan anggaran untuk pemuda, baik berkegiatan maupun sekretariat masing-masing.
Dalam kajian dan analisis IKA PMII, Bank NTB Syari’ah juga mesti “ramah lingkungan”. Artinya, pro dan kontra atas penempatan Gedung Pemuda sebagai kantor Bank NTB Syari’ah memiliki dampak pembinaan terhadap pemuda.
“Minimal CSRnya bisa turut mendukung kegiatan pemuda,” Imbuhnya. (Red-BB)