barbareto.com | Denpasar – Kaget dan tidak percaya atas berita berpulangnya seorang sahabat yang tiada lain salah satu Anggota Dewan Penasehat DPW IMO-Indonesia Provinsi Bali, Dr. (C) I Made Ramia Adnyana, S.E.,M.M.,CHA., pada Kamis, 23 September 2021. Ramia Adnyana lahir 2 Mei 1972 dan tutup usia karena serangan jantung.
Ucapan duka cita yang mendalam dari anggota DPW IMO-Indonesia Provinsi Bali disuarakan Ketua DPW IMO Bali Tri Vivi Suryani pada Kamis (23/9/2021) sore.
“Kami atas nama keluarga besar DPW IMO-Indonesia Provinsi Bali mengucapkan rasa duka cita yang mendalam atas meninggalnya Bapak I Made Ramia Adnyana yang merupakan salah satu anggota penasehat IMO Bali, juga wakil ketua bidang pengembangan pariwisata DPD PDIP Provinsi Bali dan mantan Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) periode 2016-2020,” ungkapnya.
Baca juga : Ketua DPW IMO-Indonesia Provinsi Bali: HUT RI Menjadi Momen Refleksi Jati Diri Kita Sebagai Insan Pers
Menurut Vivi, sapaan akrabnya, almarhum I Made Ramia disela-sela kesibukannya selaku praktisi pariwisata Bali selalu berusaha menyempatkan diri untuk berpartisipasi dan mengikuti perkembangan organisasi.
Di sela-sela kesibukannya yang sangat padat di dunia pariwisata, namun menurutnya, almarhum selalu berusaha untuk berpartisipasi. Selain memiliki pemikiran untuk membangun dunia pers yang lebih maju terutama IMO-Indonesia, menurut Vivi almarhum juga berkeinginan untuk mensinergikan pers dengan bidang kegiatan kepariwisataan.
“Karena menurut beliau, pariwisata akan terus berkembang apabila bisa terus bersinergi dengan media. Apalagi saat ini, setelah pariwisata Bali terpuruk akibat pandemi Covid-19, maka menyongsong kebangkitan Pariwisata Bali tentu tidak bisa lepas dari adanya publikasi lewat media,” papar Vivi menirukan obrolan bersama almarhum.
“Namun Tuhan berkehendak lain. Dan Tuhan memiliki rencana-Nya sendiri. Sebab sebelum semua itu terwujud almarhum dipanggil menghadap ke hadirat-Nya. Selamat jalan sahabat. Astungkara dimudahkan jalannya ke Alam Nirwana. Amor ring Acintya,” terang Vivi, berkaca-kaca menahan kesedihannya. (**)