Mataram-NTB. BARBARETO – Gugurnya Kabinda Papua di tangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) menambah daftar korban berjatuhan dari kalangan TNI dari tangan KKB ini menunjukkan intensitas gangguan kamtibmas yang masih tinggi di Papua.
Mengingat sejak tahun 2018 hingga 2021 sudah puluhan korban TNI-POLRI dan masyarakat sipil menjadi korban dari kekejaman KKB yang sudah diubah namanya menjadi kelompok separatis teroris tersebut.
“Kami dari Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi Bali-Nusra menilai Pemerintah terkesan tidak serius dan terlalu lunak menangani gangguan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di Papua yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di papua,” kata Ketua HMI Badko Bali Nusra Arif Kurniadin, (27/4) di Mataram.
Karena sambungnya, sampai hari ini kelompok separatis tersebut masih leluasa bergerak melakukan serangan kepada aparat keamanan dan warga sipil.
“Pemerintah harus segera menyiapkan upaya dan langkah kongkret untuk menyikapi jatuhnya puluhan korban jiwa, supaya tidak ada lagi warga sipil dan aparat TNI-Polri yang menjadi korban,” tegas Arif.
Jika dilihat dari kebijakan pemerintah dalam menumpas kelompok Santoso di Poso Sulawesi Tengah waktu itu katanya, sangat jauh beda dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sekarang dalam menumpas KKB.
Pada saat itu, Pemerintah langsung membentuk tim operasi Tinombala untuk menumpas kelompok Santoso dengan menggerakkan satuan tempur yang punya reputasi handal seperti Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus secara bersamaan.
“Kenapa di Papua tidak di lakukan operasi semacam itu untuk menumpas kejahatan dan kekejaman KKB di Papua?. Apakan pemerintah khawatir akan kritikan dunia international terhadap isu HAM, sehingga tetap mengambil langkah yang terkesan lunak dalam mengatasi KKB di Papua?,” tanyanya.
Demi mempertahankan kehormatan bangsa dari kekejaman KKB segera kesampingkan urusan HAM. Sebab, sudah saatnya pemerintah Indonesia, dalam hal ini Presiden Jokowi memerintahkan panglima TNI dan Kapolri untuk segera menurunkan kekuatan penuh dalam menumpas habis kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut.
“Kami mendesak Presiden Jokowi memerintahkan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk menurunkan kekuatan penuh menumpas kekejaman kelompok teroris di Papua itu. Dan kami tegaskan mendukung penumpasan itu,” desaknya.