20.8 C
Lombok
Jumat, Oktober 25, 2024

Buy now

La Nyalla, Politik dan Sepak Bola

BARBARETO.com – Tiga hal yang tak bisa dipisahkan dalam peristiwa hari ini, sosok yang Bernama asli AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, pria yang selama ini dikenal sebagai seorang tokoh anti tesa terhadap kelompok oligarkhi, mafia dan menjadi diri sendiri untuk kepentingan bangsa dan negara.

La Nyalla hadir sebagai pribadi yang memberikan warna baru perpolitikan nasional bangsa ini, walaupun memang akan berhadapan dengan berbagai kelompok yang pro oligarkhi, pro mafia dan pro yang merusak sendi-sendi bangsa Indonesia yang besar ini.

Sosok AA La Nyalla Mahmud Mattalitti atau lebih dikenal dengan sapaan La Nyalla yang lahir di Jakarta, 10 Mei 1959. Ia besar dari keluarga berpendidikan dan pengusaha, yakni seoarng Ayahnya Mahmud Mattalitti yang merupakan dosen yang pernah dipercaya sebagai Pembantu Dekan Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya dan kakeknya Haji Mattalitti adalah seorang saudagar Bugis-Makassar yang cukup disegani di Surabaya, Jawa Timur saat itu.

La Nyalla menghabiskan sebagian besar hidupnya di Surabaya. Ia mengenyam pendidikan di SD Bhinneka Bhakti, Surabaya. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 3 Surabaya, serta mengambil kuliah Teknik Sipil di Universitas Brawijaya.

Semenjak kecil, La Nyalla memiliki sifat bebal dan pemberani, bahkan orang tuanya pun menyerah menghadapi sosok La Nyalla yang kerap bikin “onar” hingga Ia sampai dimasukan ke pondok pesantren di Bekasi, Jawa Barat yang akhirnya tidak berhasil dalam pondokan juga.

La Nyalla dewasa menjadi perbincangan di berbagai kalangan sejawatnya, karena Ia juga ikut mengumpulkan Preman-preman dalam perkumpulanya, sehingga prasangka “La Nyalla seorang preman” hingga kini masih menjadi cerita-cerita di sepanjang perjalanan La Nyalla.

Seorang pengusaha unggul dari Surabaya, La Nyalla kini menjadi terang menderang sebagai seorang tokoh nasional yang memiliki sepak terjang hingga gagasan politik yang di torehkan dalam agenda-agenda politik yang ia emban hari ini sebagai Ketua DPD RI.

Baca Juga :  Partai Politik Pendatang Baru Butuh Kerja Extra Ordinary, Mi6 Prediksi Pemilu 2024 di NTB Minim Kejutan

La Nyalla, Politisi Antitesa dan Politik Pengabdian  

Apapun alasanya La Nyalla adalah mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang kini menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI, La Nyalla Mattalitti, tercatat memiliki jalan politik yang berliku. Dimana sosok tersebut pernah maju mencalonkan diri menjadi calon gubernur Jawa Timur beberapa tahun lalu. Namun, niatnya gagal karena tidak mendapat dukungan dari partai tempat dia bernaung saat itu, Partai Gerindra.

Kemudian berjalanya waktu, La Nyalla telah menyatakan diri mendukung capres petahana Joko Widodo pada pilpres 2019. Tidak hanya itu, La Nyalla juga beberapa kali mengucapkan pernyataan kontroversial mengenai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, mantan atasannya saat masih bercokol di Partai Gerindra.

Tentu La Nyalla Mattalitti menjadi sosok yang menarik, yaitu politisi yang pernah mendukung dua kubu politik yang berbeda, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo.

Pada akhirnya La Nyalla jugapun memilih jalan tengah menjadi seorang tokoh public di jabatan Ketua DPD RI hingga kini, jabatan tersebut adalah tempat pengabdian La Nyalla dalam menyuarakan kepentingan bangsa dan negara. Di tempat inilah, La Nyalla hadir sebagai penyambung lidah rakyat Indonesia dan jembatan emas untuk kepentingan dan kebaikan Bersama dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara.

Tempat inipula, La Nyalla menjadikan sebagai ladang pengabdianya lebih besar, inilah penulis maksud sebagai Politik Pengabdian, karena bisa jadi menjadi suara La Nyalla lebih di dengar dibandingkan sebagai seorang pengusaha sukses. Sebagai seorang Senator Jawa Timur dan Ketua DPD RI, La Nyalla dapat berkesempatan membangunkan semangat DPD RI sebagai berjuang untuk kebaikan, mendorong puluhan UU demi kemaslahatan ummat, mendukung dan menolak demi kebutuhan dan efensiensi Bersama.

Baca Juga :  Pimpin Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2023, Sekda Lotim Ingatkan Nilai Persatuan

Akhirnya menjadi Primadona, La Nyalla dianggap sebagai penetang pemerintah padahal hanya ingin mengingatkan pemerintah, mendorong PT – 0%, menolak Oligarkhi, meminta Kembali ke UUD 1945 tapi dengan syarat addendum, dan sejumlah gagasan politik yang La Nyalla ingin memperjuangkan itu.

Membangun Kejayaan Sepak Bola Indonesia

Soal sepak bola Indonesia jangan ragu-ragu kalau manusia ini, sosok La Nyalla dan sepak bola adalah ibarat buah pinang dibelah dua, tetapi dalam satu akar.

La Nyalla memiliki batin yang kuat untuk kebanggaan bola kaki di Indonesia, bahkan Ia optimis atas masa depan bola Indonesia dan kejayaanya.

Selain sebagai seorang pengusaha, La Nyalla juga di amanahkan sebagai seorang pengabdi politik di DPD RI serta tak berhentinya La Nyalla terus membangun sepak bola di Indonesia. Wadah La Nyalla Academia adalah tempat membangun generasi sepak bola Indonesia, membangun SDM bola menjadi giat La Nyalla Mattalitti, yang akhirnya melahirkan sekolah-sekolah bola di Indonesia diantaranya Aceh, Lampung, Jawa Timur, Kaltim, Sulawesi, Maluku Utara dan Papua.

La Nyalla kini menginginkan Indonesia harus memiliki satu kesatuan bola yang kuat, agar bisa menjadi sepak bola hingga di dunia internasional dan Berjaya di masa-masa akan datang. Pilihan La Nyalla untuk ke PSSI sebagai Ketua Umum adalah Langkah tepat untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia, PSSI maju – Sepak Bola Indonesia Jaya. (Muliansyah A. Ways, Pemerhati Demokrasi dan Politik Lokal)

Follow kami di Google News

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
- Advertisement -

Latest Articles