BARBARETO.com | Bupati Kabupaten Lombok Timur (Lotim) H. M. Sukiman Azmy menerima rombongan peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke XLII/2022 di Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur, Sabtu (14/5).
Rombongan tersebut berjumlah 265 orang, dimana dari 225 orang adalah peserta yang berasal dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Kepolisian (Akpol) dan IPDN, sementara 40 orang adalah pengasuh.
Selain mengucapkan selamat datang dan memperkenalkan sejumlah pejabat struktural daerah kepada peserta SATGASLAT II HIU, Bupati dalam kata-kata penerimaannya juga menyampaikan kondisi Lombok Timur secara umum, termasuk potensi dan dinamika masyarakatnya.
Bupati mengaku Latsitarda ini merupakan nostalgia baginya karena pernah mengalami hal serupa seperti para peserta.
Ia juga menceritakan perjalanan karirnya sebelum menjabat sebagai Bupati Lombok Timur.
“Saya bertugas selama 28 tahun di TNI sampai dengan mendapatkan bintang Kartika Ekapaksi, pernah menjabat Komandan Kodim (Dandim) di Lotim lalu kemudian tahun 2004 saya mengakhiri dinas militer, alih status menjadi ASN dan jabatannya waktu itu Kepala Biro Umum Kementerian Agama RI,” ujarnya.
Bupati menyebut bahwa masa itu adalah masa penuh perjuangan.
Bupati berpesan kepada para peserta supaya berbaur bersama masyarakat dan menjadi penduduk di Lombok Timur meski hanya sementara.
“Cintailah masyarakat di Lotim sebagaimana mencintai bangsa atau rakyat masyarakat kita yang lain,” ujarnya.
Baca juga : Persiapan Pembukaan Latsitarda, Sekda Lotim Terima Kunjungan Gubernur AAL
Sekretaris Daerah H. M. Juaini Taofik yang juga hadir pada acara tersebut mengimbau agar peserta menghargai local wisdom (kearifan lokal) yang berlaku di daerah Lotim.
Ia mencontohkan pengguna sapaan dengan menghindari penggunaan kata ‘kamu’ kepada masyarakat setempat.
“Gunakan kata ‘plungguh’, sebab itu merupakan sebutan tertinggi jika berkomunikasi dengan lawan bicara,” katanya.
Sekda juga menyebutkan beberapa kearifan lokal lainnya yang ada di empat (4) Kecamatan yang menjadi lokasi kegiatan Latsitarda, salah satunya kecamatan Sambelia.
Ia menyebut bahwa di Sambelia seringkali diadakan kegiatan bersih-bersih tempat ibadah, itu artinya menunjukkan simbol kerukunan umat beragama.
“Karena di Lotim ini toleransi umat beragamanya sangat bagus,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Dandim 1615/Lombok Timur Letkol Inf. Amin M. Said dan Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono berkesempatan menyampaikan situasi dan kondisi Lombok Timur kepada para taruna.
Latsitarda yang akan berlangsung hingga Juni mendatang itu diisi dengan kegiatan fisik dan non fisik berupa pembinaan promosi, tentang akademik dan sosialisasi kepada anak-anak muda.
Juga terkait dengan bagaimana hidup di era sekarang, cara bermedia sosial dengan baik dan tidak melanggar norma-norma, serta mentake down ketika ada berita-berita yang bisa menimbulkan potensi gangguan keamanan.
Pada acara itu dua belah pihak saling bertukar cinderamata .