barbareto.com | Bahrain – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada pidatonya dalam Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, pada (20/11), mendorong perdamaian dunia dan menyampaikan komitmen Indonesia untuk hubungan yang baik dengan negara sahabat.
Menhan Prabowo menyebut bahwa saat ini nilai-nilai universal sudah menjadi semakin umum dengan adanya revolusi informasi digital. Nilai-nilai yang dimaksud tersebut adalah keinginan global untuk perdamaian, kebebasan berekspresi, keadilan sosial, kreativitas.
“Mereka yang memegang kekuasaan dan kekuatan di dunia ini perlu berhenti sejenak. Mereka perlu menekankan pada nilai dan aturan, pada penghormatan terhadap hak asasi manusia, pada perlindungan minoritas, pada perlindungan terhadap degradasi lebih lanjut dari lingkungan kita,” ujar Menhan Prabowo dalam pidatonya. (22/11/21)
Menhan Prabowo melanjutkan bahwa pada akhirnya, kekuatan yang seimbang dengan kebajikan adalah kunci dari perdamaian dunia.
“Pemimpin harus mencerminkan kebajikan dan rasa hormat. Kekuatan-kekuatan besar dunia perlu menghayati ini. Hanya dengan begitulah sejarah akan menilai mereka. Tidak hanya menjadi kekuatan besar, tetapi lebih penting dan abadi, yaitu menjadi Peradaban Besar,” kata Menhan Prabowo.
Indonesia sendiri, Menhan Prabowo menekankan, berkomitmen untuk selalu terbuka atas hubungan eksternal dengan senantiasa berusaha mewujudkan atmosfer yang harmonis untuk hidup damai berdampingan bersama semua pihak.
Mengenai sikap dalam hubungan multilateral dengan berbagai negara, Menhan Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga hubungan baik dengan semua negara dan menjaga netralitas.
“Melalui ASEAN, bersama negara-negara di Kawasan Asia Tenggara, Indonesia akan selalu berusaha membantu menyelesaikan permasalahan antar negara yang muncul, dengan prinsip saling menghormati kedaulatan masing-masing negara”, ujarnya.
Adapun terkait bagaimana Indonesia mengartikulasi pertahanan dan keamanan terkait hubungannya dengan Timur Tengah dan negara-negara di Semenanjung Arab, Menhan Prabowo menyatakan, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat dengan Timur Tengah.
Oleh karenanya, Indonesia terus mengamati setiap komplikasi yang terjadi pada keamanan regional di Kawasan Timur Tengah, yang dapat berpengaruh terhadap masyarakat akar rumput di Indonesia.
International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue adalah elemen penting bagi arsitektur keamanan Timur Tengah. IISS adalah forum bagi para menteri, pakar, tokoh pembentuk opini, dan komunitas bisnis sebagai wadah mendiskusikan tantangan keamanan paling mendesak yang terjadi di Timur Tengah dan telah dilaksanakan sejak tahun 2004.
Forum Dialog Internasional yang mengambil tema “Multilateralisme dan Timur Tengah” tersebut, menjadi satu momen penting bagi para pembuat kebijakan maupun pemimpin dari seluruh Timur Tengah, Amerika Utara, Eropa, Afrika, dan Asia untuk berdialog dalam upaya menemukan jawaban atas masalah kebijakan paling mendesak di kawasan ini.
Selain itu, dialog ini juga memberikan kesempatan untuk melaksanakan diskusi bilateral dan multilateral, serta menjadi awal terbentuknya kebijakan diplomasi pertahanan dan keamanan regional. (BB – Kemhan)