barbareto.com | Denpasar – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Koster tidak bosan-bosan mengingatkan masyarakat untuk berperan serta mencegah penyebaran Covid-19. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam dialog interaktif di RRI Denpasar, Denpasar, Senin (7/6/2021).
Dalam dialog yang juga menghadirkan Kepala Dinas Kesehatan Prov Bali, dr Ketut Suarjaya ini, Ny Putri Koster menekankan yang terpenting dalam menghadapi pandemi ini adalah tumbuhnya kesadaran bersama akan tanggung jawab masing-masing.
“Tidak hanya pemerintah, seluruh komponen masyarakat, pihak swasta serta komponen lainnya harus sadar akan tanggung jawab masing-masing, tanpa ada pemaksaan. Niscaya dengan ini, kita bisa melewati pandemi ini,” ujarnya dalam acara yang dipandu oleh Paul Suardi.
Lebih lanjut, wanita yang juga dikenal sebagai seniman serba bisa ini menyampaikan, agar masyarakat tidak abai dalam menghadapi kondisi akhir-akhir ini. Ia mengaku, saat ini jumlah kasus baru di Bali sedang mengalami trend penurunan.
“Ini buah hasil peran serta kita semua. Namun, jangan berbangga dulu apalagi jumawa hingga menjadi abai. Kita harus berkaca dengan negara tetangga yang mengalami tsunami Covid-19 lagi karena abai,” bebernya dalam kesempatan tersebut.
Bertolak dari hal ini, dia mengingatkan masyarakat bahwa meskipun telah divaksin, hendaknya tetap disiplin melakukan protokol kesehatan 3M.
“Ini kunci kita untuk saat ini, selain juga mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah,” imbuhnya.
Di samping itu, Ny Putri Koster yang juga merupakan Ketua Dekranasda Prov Bali itu mengimbau agar masyarakat untuk jangan panik menghadapi situasi ini. Selain juga beradaptasi dengan kondisi ini.
“Bagaimanapun ke depan, virus ini akan tetap ada, jadi tetap tenang dan mengikuti protokol kesehatan akan membantu kita hidup berdampingan dengan virus ini,” ujarnya.
Menyinggung tentang perekonomian Bali, pendamping orang nomor satu di Bali itu tidak menampik memang terpuruknya sektor pariwisata akibat pandemi ini juga telah membawa perekonomian Bali di titik terendah selama ini. Akan tetapi, ia mengajak masyarakat untuk tidak terus berpangku dengan keadaan apalagi terus menunggu kondisi seperti semula secepatnya. Bagaimanapun juga, menurutnya, ini merupakan situasi global, sehingga memerlukan waktu untuk pemulihan.
“Di saat seperti ini saatnya kita berkarya, munculkan tekad, kemauan dan ketabahan kita untuk berkreasi. Banyak yang berhasil seperti IKM/UMKM kita yang bisa melejit di tengah pandemi. Ini saatnya kita benar-benar menata perekonomian Bali,” tandasnya seraya mengatakan sudah saatnya Bali menguatkan kembali sektor pertanian dan IKM/UMKM agar perekonomian kita tidak bertumpu pada satu pilar pariwisata semata.
Sementara itu, Kadiskes Ketut Suarjaya juga membenarkan poin terpenting saat ini adalah tetap waspada dan jangan abai terhadap protokol kesehatan.
“Saat ini pertumbuhan kasus positif cukup melandai, kemarin tercatat sebesar 27 kasus saja, dan kasus aktif hanya menyisakan 1% yaitu sekitar 473,” bebernya.
Akan tetapi, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk terus waspada, karena perjuangan belum selesai.
“Kita juga harus berkaca, meskipun Bali cukup melandai namun tetangga kita seperti di Jawa, Sumatra bahkan terakhir NTB mengalami jumlah kenaikan yang cukup tinggi,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa tetap disiplin menerapkan protokol 3M adalah kunci menghadapi situasi saat ini.
Selain itu, ia juga mengatakan Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Wayan Koster hingga saat ini terus melobi pemerintah pusat untuk terus mendapatkan vaksin.
“Target kita hingga akhir Juli 2021 adalah 6 juta vaksin untuk 3 juta atau 70% masyarakat Bali terpenuhi. Ini sekarang kita kejar sehingga bisa membuka pariwisata secepatnya,” tegasnya. (anas).