barbareto.com | Lombok Timur – Koalisi Pemerintah Desa se-Kecamatan Masbagik, Kabupetan Lombok Timur meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Lotim agar dibuatkan Rumah Sakit (RS) di wilayah Masbagik. Alasannya karena selama ini Pemda Lotim dinilai sering mengesampingkan Kecamatan Masbagik dari segi pembangunan.
Oleh sebab itulah, koordinator koalisi Khairul Ihsan meminta sebentuk kepedulian Daerah Lotim agar membangunkan Masbagik sebuah Rumah Sakit.
“Rumah sakit ini kami tuntut harga mati, karena kita melihat selama ini Masbagik seperti dideskriminasikan. Terakit dengan segala lini pembangunan di Daerah Lotim ini,” tegas Pria yang juga sebagai Kepala Desa Masbagik Utara Baru itu. (22/5/21)
Ia mengklaim tuntutannya saat ini bukan disebabkan karena situasi politik. Namun alasan utamanya supaya Pemda Lotim memperdulikan Masbagik seperti Kecamatan lainnya.
“Karena Masbagik itu merupakan barometer atau mercusuar di Lotim bahkan NTB. Kenapa Masbagik dijadikan penonton saja selama ini, itulah yang kami sayangkan,” herannya.
Pembangunan RS di Masbagik dikatakan olehnya sangat penting, mengingat kondisi Masbagik sendiri saat ini jauh dari pusat kesehatan masyarakat. Sedangkan masyarakat Masbagik saat ini jumlahnya terbanyak di Lotim, maka dari itu Ia meminta secepatnya dibangunkan RS.
“Harga mati pokoknya, bila perlu disegerakan walaupun dalam situasi pandemi,” pintanya.
Merespon keinginan masyarakat Masbagik tersebut, Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lotim Ubaidillah mengapresiasi keinginan dari warga Masbagik itu. Memang betul Masbagik merupakan wajah dari Lotim, karena penyumbang penduduk terbesar.
“Namun itu tentunya mempunyai tahap-tahap yang berjenjang,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Lotim H. Pathurrahman mengatakan, mengenai penempatan RS bagi masyarakat. Tentunya hal itu nanti melewati kajian-kajian mendasar, baik dari segi geografis maupun jumlah penduduk di wilayah tersebut.
“Tapi yang menjadi pertimbangan mendasar di Lotim ini yaitu jumlah penduduk. Karena rasionya kalau Puskesmas itu 1 berbanding 30 ribu jiwa, itu teknis dasarnya,” detail Kadis.
Walupun Masbagik masih tergolong dekat dengan Kota Selong karena adanya RSUD Soedjono, namun menurutnya itu harus berbanding juga dengan jumlah penduduk setempat. Karena di Masbagik sendiri saat ini jumlah penduduknya padat dan membutuhkan pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Kita terlebih dahulu akan melakukan kajian-kajian teknis dan kesehatan dulu,” sebutnya sembari menerangkan berdasarkan kajian itulah nantinya dapat diambil kesimpulan, apakah akan dibangun RS di Masbagik atau dengan cara merestorasi Puskesmas setempat. (gok)