barbareto.com | Hadirnya Sirkuit Mandalika yang menjadi tuan rumah ajang balap motor bertajuk MotoGP 2022 yang berlangsung pada 18-20 Maret tersebut menjadi salah satu harapan bangkitnya industri pariwisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat, saat tes pramusim berlangsung pada 11-13 Februari lalu telah menyumbang ekonomi lokal sebesar Rp. 500 miliar dan menciptakan 11 ribu lapangan kerja.
Angka ini diprediksi meningkat menjadi 50-70 ribu lapangan kerja saat MotoGP berlangsung.
Kabupaten/Kota di NTB yang terdampak langsung dengan adanya pagelaran MotoGP ini adalah Kabupaten Lombok Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten penyelenggara MotoGP tersebut, yaitu Kabupaten Lombok Tengah.
Lantas, seberapa besar dampak pergelaran MotoGP ini terhadap pariwisata dan perekonomian di Kabupaten Lombok Timur?.
Menanggapi dampak ekonomi terhadap Kabupaten Lombok Timur, khususnya daerah selatan yang dekat dengan lokasi penyelenggaraan MotoGP, Muhammad Fauzan salah satu Pemuda wilayah memberikan tanggapan yang cukup mengejutkan.
Muhammad Fauzan mengatakan, kalau Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur (Lotim) ingin memiliki dampak terkait perhelatan MotoGP maka Pemda Lotim harus memaksimalkan wilayah selatan.
Baca juga : Dampak Dari MotoGP Mandalika Diperkirakan Sekitar 500 Miliar
Karena wilayah selatan itu yang lebih dekat aksesnya dengan perhelatan MotoGP
“Percuma pemda mengadakan event di wilayah perkotaan, karena itu hanya menghabiskan anggaran saja. Kenapa saya mengatakan demikian?, sebabnya adalah, di Lotim saya belum menemukan adanya icon pariwisata yang bisa membuat Lotim ini terkenal,” ujar Ojan sapaan akrab pemuda yang juga aktivis PMII itu.
Lanjut Ojan, pertanyaannya sekarang mau tidak Pemda Lotim menata dan mengorbitkan wisata yang sudah ada, di wilayah selatan seperti Pantai Pink, Pantai Kura-kura dan Pantai Surga, sebab selama ini Pemda seolah-olah menganak tirikan kawasan selatan.
“Saya rasa pantai di wilayah selatan Lombok Timur tidak kalah hebat dan tidak kalah indahnya dengan kawasan lokasi MotoGP,” papar Ojan.
Fauzan juga mengungkapkan bahwa jika dari awal Pemda Lotim membenahi dan memperbanyak homestay atau penginapan di wilayah selatan, maka Lombok Timur tidak akan jadi penonton seperti saat ini.
“Pemda Lotim harus menata, mempercantik kawasan industri wisata di wilayah Jerowaru, dan Jerowaru bisa di jadikan sentrum industri pariwisata,” tegas Ojan.
Menutup opininya, Fauzan mengatakan bahwa tidak bisa napikkan bahwa dampak dari perhelatan ini cukup besar bagi Kabupaten/Kota yang ada di Lombok, akan tetapi Pemda Lotim saat ini seperti stagnan.
“Kalau bisa kita bilang Lombok Timur hanya mendapat pendetnya (asap, red) saja dari perhelatan ini,” tutup Ojan. (BB-Red)