barbareto.com | Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy mengakui daerah ini masih menghadapi berbagai persoalan sosial, salah satunya sebagai dampak pandemi Covid-19.
Bupati Sukiman menyampaikan bahwa saat ini meski Lombok Timur masih berada di Level 1, akan tetapi masih harus mengejar target vaksinasi.
Vaksinasi, diingatkan Bupati, merupakan salah satu cara untuk dapat segera mengakhiri pandemi yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun tersebut.
Mengingat pentingnya vaksinasi, Pemda bahkan memberikan stimulus berupa paket sembako agar masyarakat antusias mengikuti vaksinasi. Termasuk di Kecamatan Masbagik.
Hal tersebut diungkapkan Bupati saat menerima Kunjungan Kerja tim dari Kementerian Sosial bersama anggota Komisi VIII DPR-RI H. Rachmat Hidayat di kantor desa Denger, Kecamatan Masbagik.
Baca juga : Pemda Lotim, Maksimalkan Penuntasan Bantuan Sosial
Kunjungan untuk meninjau dan evaluasi program penyelenggaraan program kesejahteraan sosial, khususnya dalam percepatan penyaluran bantuan sosial meliputi program BPNT, ATENSI, PKH, RUTILAHU, dan Prokes Tahun 2022, berlangsung Kamis (10/3).
Bupati berharap, kerja sama yang baik semua pihak, mulai dari Komisi VIII DPR-RI dengan Pemerintah Daerah, dan Kementerian Sosial tetap terjalin dengan baik sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara tersirat ia berharap para wakil rakyat, khususnya yang berasal dari Dapil Lombok/ NTB dapat memberikan kontribusinya bagi masyarakat di daerah ini.
Lombok Timur, mendapat batuan Atensi sebanyak 10 anak, dimana anak yang belum sekolah mendapatkan Rp. 300 ribu/bulan dan anak yang sudah sekolah mendapatkan Rp. 200 ribu/bulan.
Bantuan Atensi merupakan bantuan yang diberikan kepada yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena Covid-19.
Selain itu diberikan pula bantuan Atensi berupa alat bantu kepada 6 orang difabel berupa kursi roda dan tongkat elektrik.
Berdasarkan laporan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur pencairan bantuan sembako tahun 2022 dilakukan melalui PT. Pos.
Diterangkannya kuota KPM yang sebelumnya disalurkan melalui BRI dan dicairkan PT. Pos Indonesia sebanyak 123 ribu 583 KPM.
Data tersebut berhasil di top up atau dibayarkan oleh Kemensos melalui PT. Pos dari tahap 1-7 kepada 106.395 KPM.