barbareto.com | Lombok Barat – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) kembali menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) II yang rutin dilakukan setiap bulan. Rapim II Agustus ini dilaksanakan di Aula Utama Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Gerung, Kamis, (26/8).
Rapim ini dipimpin Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang didampingi Sekretaris Daerah Lombok Barat Dr. H. Baehaqi.
Agenda atau pembahasan dalam rapim II kali ini yaitu pertama, expose asumsi proyeksi kebijakan APBD yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat Dr. Baehaqi. Kedua, ekspose perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Suparlan.
Ketiga, expose kondisi perkembangan penerangan jalan umum (PJU) di Kabupaten Lombok Barat oleh kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) H. L. Winengan. Keempat, expose hibah tahun 2021 dan rencana hibah tahun 2022 disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Ir. Lalu Sukawadi. Dan juga expose penanganan Covid-19 oleh Dinas Kesehatan Lombok Barat yang disampaikan Kepala Dinas Hj. Ni Made Ambaryati.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya memberikan beberapa catatan kepada peserta rapim terkait materi pembahasan yang disampaikan oleh beberapa Kepala OPD dan Sekretaris Daerah.
Pertama, terkait asumsi APBD tahun 2022, Fauzan mengharapkan semua OPD paham kondisi pemerintah saat ini karena menurutnya anggaran tidak jauh beda dengan anggaran tahun 2021. Lebih-lebih, katanya, Menteri Keuangan dan Presiden menyampaikan kondisi yang sangat sulit.
Untuk itu ia berharap dinas-dinas yang lebih teknis untuk lebih rajin jemput bola (ngamen) ke Pemerintah Pusat, meskipun tidak secara langsuung, bisa dengan zoom meeting dengan kementerian-kementrian teknis terkait.
“Sehingga apa yang dilakukan di Lombok Barat dengan pembangunannya dapat dilakukan lebih maksimal,” kata Fauzan.
Disebutkan mantan Ketua KPU NTB itu terkait Covid-19 kemungkinan akan mempersulit keadaan dan pasti akan berpengaruh terhadap kondisi fiskal daerah. Sebagai ilustrasi, Fauzan sebutkan Dana Alokasi Umum (DAU) di tahun 2022 sama dengan 2021, namun di sisi lain ada kebijakan penambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“DAU sama, kewajiban bertambah, DAU untuk PPPK sekitar Rp 40 Milliar,” sebutnya.
Sehingga ia kembali mengingatkan kepada OPD pada proses APBD tahun 2022 untuk jangan terlalu berharap. Lebih baik fokus komunikasi dan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian teknis supaya pembangunan di pusat dapat dimaksimalkan di daerah.
Kemudian menyangkut PAD Fauzan menyebut masalahnya memang sudah diketahui, dan itu ia perintahkan harus diselesaikan. Salah satu cara untuk menyelesaikan masalahnya yakni dengan bekoordinasi.
“Berkoordinasi itu penting untuk memaksimalkan potensinya besar, termasuk sumber-sumber PAD yang lainnya,” ujar Fauzan.
Termasuk, sebutnya, sistem pembayaran online atau digitalisasi juga disegerakan dan diperluas karena itu sangat berpengaruh besar terhadap penerimaan selain mempermudah di lapangan.
“Digitalisasi baru di Pasar Narmada, saya harap semua pasar dilakukan pembayarannya dengan sistem digitali termasuk parkir,” harapnya.
Kalau itu terjadi, kata Fauzan, maka capaian PAD besar termasuk potensi-potensi yang ada di masing-masing OPD.
“Kita harus mulai bergerak, hotel tetap, restoran tetap dan harus mencari sumber lainnya. Hotel dan restoran sudah minus 37 persen. Bisa dibayangkan capaian PAD yang didapatkan dari hotel dan restoran, yang tumbuh itu pertanian dan perikanan,” katanya.
Berikutnya untuk Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), diharapkan untuk menyampaikan perkembangan progres Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBBU) yang sudah menjadi keputusan Pemerintah dan DPRD.
“Yang harus kita dengar itu perkembangan dari progress perkembangan KBBU termasuk proses negosiasi sehingga titik pembangunan KBBU bisa dilaksanakan sehingga kemudian secara teknis masyarakat kebutuhannya menjadi maksimal,” harapnya.
Selain itu, bupati dua priode itu juga menyinggung bantuan sapi dan macam-macam jenis bantuan yang ada di Dinas Pertanian yang selama ini hasilnya belum diketahui
“Di Dinas Pertanian ada bantaun sapi dan macam-macam jenis bantuan, namun kemudian hasilnya kita tidak pernah tahu termasuk proses pertumbuhan yang mendorong kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.
Terkait komoditas ekspor di Dinas Pertanian dari sisi potensi sangat besar, sayang kalau ini tidak jadi atensi.
“Pertanian itu satu-satunya sektor yang tumbuh, dan memiliki potensi paling banyak seperti peternakan, pertanian dan seterusnya termasuk jenis-jenis tanaman baru, komoditas yang dilakukan secara tetap oleh masyarakat,” sebutnya.
Terakhir untuk Dinas Kesehatan bupati minta untuk melakukan pertemuan dengan Kepala Puskesmas se-Lombok Barat karena pada pertemuan tersebut dirinya akan hadir untuk menyampaikan terkait posyandu dan stunting, yang menurutnya sudah terlupakan dengan Covid-19.
Pada kesempatan itu, bupati juga mengajak agar menjaga kebersamaan dan gotong royong dan saling membantu. Ia juga mengajak agar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Lombok Barat untuk bersyukur dan membantu masyarakat sesuai kemampuannya.
“Saat ini yang paling dibutuhkan adalah kebersamaan dan gotong royong. Yang paling untung adalah PNS dan TNI-Polri karena masih punya gaji tetap, dan tunjangan tetap. Kita bersyukur dan tetap gotong royong membantu masyarakat,” pesan Fauzan.