Peringati HUT ke-59 BKOW, Wagub Cok Ace Ajak Anggota BKOW Berperan Mengentaskan Fenomena Sosial

0

BARBARETO.com | Peringatan hari ulang tahun ke-59 Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) memberikan kesempatan bagi kepengurusan dan anggota BKOW Provinsi Bali untuk semakin memantapkan langkah ke depannya.

Momentum ini dapat dijadikan sebagai kesempatan melakukan evaluasi terkait program dan kegiatan yang sudah dilaksanakan, yang perlu untuk lebih dimantapkan atau diperbaiki serta menyusun strategi dalam melanjutkan tugas-tugas BKOW ke depannya.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali Prof. Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga menjabat sebagai Pembina Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali ini, di Gedung Ksirarnawa Art Center-Denpasar, Sabtu (30/4).

Ditambahkannya, “Momentum yang dua (2) tahun sempat tidak dirayakan ini menjadi sangat penting, karena secara tidak langsung sudah mengingatkan kita semua ditengah pandemi Covid-19 semua jajaran dan instansi terkait baik itu pemerintah dan pihak swasta bersatu padu untuk tetap kuat mengayomi masyarakat Bali khususnya mereka yang terkena dampak secara langsung. Dengan mampu menyikapi secara bijak disertai strategi baru agar masyarakat tetap bisa bertahan memutar perekonomian keluarga ditengah anjloknya pariwisata Bali,” ungkap Wagub Cok Ace.

“Pandemi Covid-19 yang tidak diketahui kapan akan berakhir ini menyebabkan banyaknya hal diluar dugaan yang terjadi, termasuk sejumlah program Pemerintah Daerah yang sudah dipetakan juga ikut tertunda karena harus terfokus kepada penanganan Covid-19,” imbuh Cok Ace disela juga mengingatkan BKOW adalah wadah strategi yang berfungsi untuk turun ke lapangan dan menyerahkan sejumlah bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

“Bantuan yang kita bawa tidak perlu terlalu banyak dan besar, namun yang terpenting adalah merata dan itu itu menunjukkan rasa empaty terhadap masyarakat,” tandasnya.

Baca juga : Wagub Bali Membuka Acara Pasar Murah Serangkaian HUT 59 BKOW

Covid-19 juga meninggalkan banyak berita duka. Selain banyaknya masyarakat yang terkena dampak putus hubungan kerja, merujuk dari catatan Kementerian Kesehatan pada salah satu website nya yang menyatakan bahwa tepat di tanggal 17 Agustus 2021 tepatnya sekitar tujuh bulan yang lalu, terdapat sebanyak seribu delapan ratus sembilan puluh satu (1.891) tenaga kesehatan yang baik perawat maupun bidan yang meninggal, dan sebagian besar dari mereka adalah kaum ibu-ibu atau perempuan.

Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) dengan visinya menyatukan persepsi tentang upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya wanita diharapkan mampu bergerak sejajar dan berdampingan dengan Tim Penggerak PKK dan Pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat Bali.

Sejalan dengan yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketua Umum BKOW Provinsi Bali Tjok. Putri Hariyani Ardhana Sukawati menyampaikan bahwa melalui misinya BKOW berperan aktif dalam upaya mendukung program pemerintah serangkaian pemberdayaan perempuan menuju keadilan dan kesejahteraan gender (KKG), dengan harapan dapat bersama dengan Gerakan Organisasi Wanita (GOW) seluruh Kabupaten/ Kota di Bali untuk dapat bersama mengentaskan fenomena sosial.

Peringatan Hari Ulang Tahun ke-59 Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) juga dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster dan Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) se-Bali. Untuk memeriahkan acara, juga diisi dengan peragaan busana mirip Raden Ajeng Kartini, karena Hari Ulang Tahun BKOW jatuhnya bertepatan di hari lahir R.A. Kartini yakni 21 April. Namun padatnya kegiatan BKOW dalam melaksanakan kerja lapangan serngkaian hari ulang tahun, menjadikan perayaan diundur hingga hari ini.

Di sisi lain, Wagub Cok Ace jug mengajak Keikut sertaan BKOW dalam memberikan kesadaran kepada sejumlah anak-anak yang saat ini dalam jumlah besar turun ke jalan untuk menjual tissue, mengamen bahkan sejumlah bayi yang diajak untuk mengemis.

Sedangkan pemerintah Bali sudah menerapkan wajib belajar dua belas (12) tahun yang biayanya ditanggung oleh Pemerintah dimasing-masing wilayahnya, sehingga tidak seharusnya Bali memiliki anak-anak yang putus sekolah.

“Hanya dengan pendidikan tinggi setiap anak dan berasal dari kalangan apapun dpat merubah hidupnya” dan dengan tagline “bersatu kita kuat, bersama kita hebat, perempuan berdaya dan Indonesia maju” kita tingkatkan sinergitas dan kekuatan dalam membangun Bali dengan visinya “Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui pola pembangunan semesta berencana kita wujudkan Bali era baru” yang mengandung makna : “Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya, Untuk Mewujudkan Kehidupan Krama Bali Yang Sejahtera dan Bahagia, Sakala-Niskala Menuju Kehidupan Krama dan Gumi Bali Sesuai Dengan Prinsip Trisakti Bung Karno: Berdaulat secara Politik, Berdikari Secara Ekonomi, dan Berkepribadian  alam Kebudayaan Melalui Pembangunan Secara Terpola, Menyeluruh, Terencana, Terarah, dan Terintegrasi Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila 1 Juni 1945. (*/b)

No comments

Exit mobile version