Selong, Barbareto News – Buntut dari aksi demontrasi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa ITSKes Muhammadiyah Selong (AMIS) di depan kampusnya langsung dengan menyuarakan 5 tuntutan Senin yang lalu.
Dimana salah satu tuntutan mahasiswa tersebut yakni menuding terjadinya pelecehan seksual di lingkungan Kampus dan mendorong pengadaan satgas perlindungan perempuan di perguruan tinggi ITSKes Muhammadiyah selong.
Isu tersebut langsung di tepis Pimpinan Daerah Muhamadiyah Lombok Timur, Roma Hidayat. Menurutnya setelah di lakukan tabayyun atau klarifikasi, pihaknya tidak menemukan tudingan tersebut tidak.
Terlebih Kampus Muhamadiyah sendiri adalah organisasi berbasis Al Qur’an yang mempunyai prinsip memuliakan perempuan.
“Yang pertama terkait pemberitaan tentang adanya pelecehan seksual, Kami sudah melakukan tabayyun. Apa yang dituduhkan tidak benar, karena dalam Islam harus menghindari prasangka,” tegasnya Rabu (11/10/2023).
Isu Pelecehan Seksual
Lanjut Roma, isu pelecehan seksual oleh salah satu Dosen tersebut bermula dari chat spam lewat messenger Facebook yang berisi konten Dewasa. Namun ternyata Akun tersebut di hack mengingat dalam akun tersebut menggunakan foto profil keluarganya sendiri.
Pun demikian dengan mahasiswa yang mendapat kiriman konten tersebut hanya merasa terganggu saja dengan chat spam yang dikirim tanpa kesengajaan itu.
“Chat spam tersebut dari Messenger Facebook, dan memang setelah di crosschek akun yang bersangkutan sedang di hack. Sehingga akun tersebut mengirim konten Dewasa,” ujarnya.
Masih kata Roma, pada lingkungan pendidikan Muhammadiyah di lakukan beberapa mekanisme untuk memastikan lingkungan kampus tidak memungkinkan terjadinya praktek tersebut. Salah satunya dengan mengatur jam perkuliahan, di samping menerapkan seleksi moral.
“Di Mata Kuliah Dasar ada Akidah Islam dan Kemuhammadiyahan. Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual dan untuk memahami Islam yang benar. Salah satu juga yang di tekankan pada mata kuliah tersebut hubungan perempuan dan laki-laki,” bebernya.
Kendati demikian ITSKES Muhammadiyah Selong akan merespon permintaan Mahasiswa. Dengan mendorong pembentukan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS).
Sedangkan untuk pengurangan SPP, belum bisa di setujui mengingat SPP yang di berlakukan di ITSKES merupakan biaya termurah.
“Setelah di dalami lebih jauh, tujuan dari demontrasi tersebut adalah mendorong pembentukan Satgas PPKS, yang segera kami bentuk,” pungkas Roma.
Follow kami di Google News