Stabilisasi Harga Pangan, Pemda Lotim Jaga Stok Beras

0
stok beras
Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik panen raya padi yang berlangsung di Wanasaba Lauk, Kamis (1/11).

Barbareto News – Selain berupaya melakukan stabilisasi harga pangan, utamanya beras melalui operasi pasar di hulu. Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur memastikan ketersediaan stok beras melalui pasokan, keterjangkauan harga, termasuk distribusi.

Hal tersebut disampaikan Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik pada panen raya padi yang berlangsung di Wanasaba Lauk, Kamis (1/11).

Panen berlangsung di lahan kelompok tani Papak IIIB.

Tidak hanya memastikan stok beras di Bulog mencukupi hingga enam bulan ke depan, ia pun menegaskan bahwa panen yang di laksanakan kali ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga ketersediaan pasokan.

Lombok Timur dari pemerintah pusat mendapat jatah tanam 4000 hektar pada musim tanam ini.

Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah dalam upaya menjaga kawasan pangan berkelanjutan dengan akan di sepakatinya kawasan pertanian pangan berkelanjutan (KP2B) yang akan di integrasikan dalam revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) provinsi maupun kabupaten/kota.

Di jelaskannya jika kawasan pertanian tidak di jaga maka bisa jadi orang akan lebih banyak menanam beton mengingat kebutuhan lahan tempat tinggal akan bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk.

Sebelumya, Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri mengungkapkan. Pada November ini ada 1392 hektar lahan memasuki panen dengan hasil 9-12 ton/ ha.

Jika di rata-ratakan, jelasnya hasilnya mencapai 7656 ton gabah setara beras lebih dari 4000 ton. Khusus di Wanasaba luas panen mencapai 397,5 ha dengan hasil rata-rata 11 ton.

Meski bersyukur pada puncak kemarau yang diperparah el nino Lombok Timur berhasil panen. Akan tetapi ke depan di targetkan wilayah dengan indeks pertanaman (IP) 300 atau pola tanam tiga kali dalam setahun seperti wilayah Wanasaba, Montong Gading, Masbagik, Pringgasela, Terara, juga Sikur dapat di tingkatkan menjadi IP 400 atau pola tanam empat kali setahun.

Tentunya dengan pemenuhan sarana irigasi, ketersediaan pupuk dan pendukung lainnya sehingga tidak ada lagi kekhawatiran akan stok pangan.

Follow kami di Google News

No comments

Exit mobile version