Statement Kepala BKPM Viral, Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo Angkat Bicara

0

Jakarta-Indonesia. BARBARETO – Pernyataan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah menjadi perhatian publik, pasalnya video sambutan pada acara deklarasi Arsjad Rasjid sebagai calon ketua umum Kadin, Bahlil mengeluarkan pernyataan yang dinilai menghalalkan politik uang.

Pernyataan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tersebut mendapat atensi yang tinggi dari ketua umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo, pada sabtu 03/04.

Eddy bahkan mempertanyakan apakah benar menjadi ketua umum kadin harus mengeluarkan uang banyak agar dipilih oleh pemilik suara sebagaimana yang dikatakan kepala BKPM dalam video viralnya ?.

“Tentunya pernyataan yang melekat dengan jabatan tersebut dapat berdampak kepada institusi dan juga dapat menciderai semangat Pemerintah dalam upaya pemberantasan korupsi, serta menjadi contoh yang tidak baik kepada dunia usaha,” ujar Eddy

Lebih lanjut Eddy menuturkan bahwa ia telah dua kali terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Kadin Indonesia.

“Adapun dalam pemilihan di munas kadin dirinya tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun untuk membeli ataupun mendapatkan suara dari pemilik hak suara,” ungkapnya.

Hal tersebut bisa dilakukan oleh karena dirinya dan pengurus sudah mewakafkan diri untuk memberdayakan dan membangkitkan pengusaha UMKM.

“Dan itu sudah jadi tekad kami !,” tegasnya.

Untuk itu kami berharap dengan pembinaan yang spesifik dan berorientasi ekspor dari kadin Indonesia kedepan UMKM dapat menjadi pahlawan devisa.

Bayangkan jumlah UMKM sebesar 99,9 % jika mereka bisa melakukan ekspor maka begitu besar devisa akan masuk dan ekonomi Indonesia akan kuat dan UMKM akan menjadi pilar ekonomi Indonesia, terang Eddy

“Adapun untuk kepentingan yang lebih besar terhadap Bangsa dan Negara kami juga sudah menyiapkan naskah akademik, bahwasanya kadin di Indonesia tidak cukup hanya 1(satu), bahwa untuk dapat membina 64 (enam puluh empat) juta lebih pengusaha sebagaimana di negara lain kadin dapat lebih dari 1 (satu) organisasi'” tutup Eddy Ganefo.

No comments

Exit mobile version