Opini – Pernikahan dini masih menjadi hantu mengerikan dalam upaya pembangunan SDM di NTB, khususnya di lombok. Pernikahan dini menyumbang angka perceraian, pengangguran, dan kematian ibu melahirkan. pada tanggal 6 Mei Pemerintah NTB merilis data 800 anak menikah dini. ini tentu informasi yang sangat buruk ditengah geliat pembangunan SDM berkualitas di NTB.
Pernikahan dini juga menurut saya menyumbang peningkatan pengiriman TKI. tentu TKI bukan pekerjaan yang tidak baik tapi ini tetap menunjukkan bahwa kualitas SDM NTB masih memprihatinkan. kita sama2 ketahui bahwa TKI yang dikirim lebih banyak yang tidak punya skill yg cukup. mereka kebanyakan hanya mengandalkan kekuatan otot.
Khusus di Lombok, ada banyak faktor penyebab dan triger pernikahan dini, ada faktor ekonomi, Pendidikan orang tua, Perkembangan teknologi komunikasi, dan lain2. tapi menurut saya, salah satu penyebab utamanya adalah adat kawin lari. Sederhana saja, Anak2 di bawah umur di mana mental mereka yang lemah, hampir bisa dipastikan mereka tidak akan berani meminta nikah secara terbuka atau lamaran. maka adat kawin lari dijadikan solusi. ini buruk dan harus di hentikan. menurut saya, ini adalah adat yang pantas di hentikan bahkan di larang keras.
adat kawin lari sering dijadikan alasan oleh keluarga mempelai utk melawan aturan pemerintah tentang perkawinan di bawah umur. jika kemenag lewat KUA melarang maka mereka akan nekat kawin siri. kawin lari menjadi salah satu pembenaran yg kuat bagi sebagian keluarga.
