Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Dr. TGKH. Muhammad Zainul Majdi menegaskan, pada dasarnya jabatan ketua organisasi itu bukanlah landasan untuk mengklaim kepemilikan atas sekolah/madrasah yang telah dibangun.
Tujuan dibentukanya organisasi ialah untuk membina, yang merupakan wujud untuk memberikan kemaslahatan. Bukan malah mengambil kemaslahatan.
Sama halnya di dalam Nahdlatul Wathan (NW), itulah fungsi dari organisasi, yaitu untuk mengasuh madrasah-madrasah yang telah dibangun.
“Maka maqom dari ketua organisasi itu yang berkhidmat kepada madrasah, bukan maqom sebagai pemilik,” ujar pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu.
Maka kata dia, tidak boleh kemudian ada organisasi yang menekan-nekan madrasah. Karena kalau dianalogikan, itu seperti anak yang melawan ibunya.
“Organisasi dibentuk bukan untuk gagah-gagahan kepada madrasah. Tapi organisasi itu untuk membina,” ucap Gubernur NTB dua priode tersebut.
Karena menurutnya, di dalam Nahdlatul Wathan, madrasah itu bukan dimiliki oleh organisasi. Kalaupun ada kader NW yang membangun madrasah dengan tanahnya sendiri, maka itu menjadi miliknya sebelum diwakafkan.
“Kalau kemudian diwakafkan, itu kemudian milik Allah yang dikelola oleh nadzir wakaf. Bukan dimiliki oleh pengurus besar NW,” terangnya.
Maka dari itu Ia kembali menegaskan, tidak boleh kemudian ada orang yang mengatasnamakan pengurus besar semaunya menekan-nekan madrasah.
“Ingat kemudian siapa yang menjadi anak disini,” peringatnya.
Ungkapan itu disampaikan olehnya, untuk menyasar khususnya jama’ah Nahdlatul Wathan (NW) supaya bisa mengambil hikmah agar dijadikan pembelajaran.
Pasalnya, fakta sejarah telah membuktikan bahwa pendiri NW yakni TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, lebih mendahulukan penerbitan Madrasah ketimbang organisasi.
“Almagfurullah sengaja bentuk madrasah diawal dan organisasi dibelakang supaya kita pedomani,” ungkap TGB.
Hal tersebut baginya sangat penting untuk difahami oleh seluruh santri NW. Karena itu merupakan inti dari seluruh madrasah yang ada hingga saat ini. Dan organisasi itu merupakan pendukung dari perjuangan.
“Maka Almagfullah dibebut abul madaris wal masajid, abu rauhun wa raihanun, muasis nahdlatul wathan diniyah silamiyah, muasis NBDI wa muasis NW, organisasi itu paling terakhir dibentuk,” jelasnya. (gok)