barbareto.com | Pengendara yang akan menuju pantai Siyut diharap berhati-hati, apalagi jika hujan. Pasalnya, kondisi jalan yang berada di desa Siyut, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar kotor dan berdebu. Penyebabnya karena sisa gumpalan tanah yang menempel pada roda truk, tercecer dan jatuh di jalan. Ceceran tanah tersebut tentu akan menimbulkan masalah jika tidak segera dibersihkan. Apalagi dimusim penghujan seperti sekarang ini.
Kondisi ini ditanggapi serius Fajar Wahyudi. Pria asal Padang yang di tunjuk selaku Koordinator pekerjaan Precast Pantai Siyut, proyek Dermaga Sanur oleh PT. Hutama Karya (persero), menjelaskan pada awak media ini, bahwa pihaknya tetap berupaya melakukan pembersihan secara berkala.
“Kita tetap melakukan pembersihan secara berkala, tergantung kondisional dilapangan, untuk pembersihan, baik dengan cara penyemprotan air dan mengunakan sekop untuk mengangkat kerikil, begitu juga dengan rumput tetap kita potong,” terang Fajar, Sabtu (22/01/22).
Baca juga : Aneh, Plang Proyek Pembangunan Retaining Wall Dumping Pelabuhan Benoa Pelindo lll Tanpa Nilai Kontrak
Area pembuatan BPPT-Lcok memang terpisah dari area proyek pelabuhan Sanur, karena terkendala lahan. Akhirnya pihak HK memilih dan lahan yang ada di wilayah Pantai Siyut dengan luas sekitar 2 Hakter, yang dikhususkan sebagai tempat pembuatan BPPT-Lock, yang baru pertama kali di gunakan di Bali, khususnya Pelabuhan Sanur, Denpasar Bali. Besarnya kebutuhan akan BPPT-Lock yang mencapai 12 ribu buah, membuat pihak kontraktor harus mencari tempat untuk memproduksi sendiri.
Kondisi jalan pantai Siyut yang kotor dan berdebu memang tidak dibantah oleh pihak pelaksana, di konfirmasi terpisah melalui Humas PT. Hutama Karya (persero), Nyoman Kanti yang dihubungi melalui Handphone, Sabtu (22/01/22). Menjelaskan jika pihaknya akan tanggung jawab, kalau nanti ada kerusakan jalan yang dilalui oleh armada mereka,
“Kami tetap akan memperbaiki jika nanti ada kerusakan jalan tersebut,” terangnya melalui telpon.
Perlu di ketahui, ruas jalan Pantai Siyut berada di wilayah Kabupaten, dan jalan tersebut menurut keterangan dari pihak Bina Marga (PUPR) Kabupaten Gianyar, tonasenya hanya 8 ton, sedangkan truk pengangkut molen tersebut tonasenya lebih berat, begitu juga nantinya disaat benda yang terbuat dari beton tersebut di angkut ke lokasi proyek Dermaga Sanur, bisa jadi tonasenya melebihi kemampuan jalan. (*/tim/ans)
