BARBARETO.com, Nusa Dua – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya pada gelaran Gala Dinner rangkaian acara “Tourism Ministerial Meeting G20”.
Menurut Wagub, acara yang digelar di Grand Hyatt, Nusa Dua, Badung pada Senin (26/9) malam tersebut merupakan pertemuan yang sangat penting ini memberikan kontribusi langsung dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, setelah dua tahun lebih dilanda pandemi Covid-19.
Wagub yang akrab disapa Cok Ace ini secara khusus memberikan ucapan terima kasih atas kedatangan para Menteri Pariwisata Negara-negara anggota G20 dan negara-negara undangan ke Pulau Dewata, Pulau Bali untuk menghadiri Pertemuan “Tourism Ministerial Meeting G20″.
“Bali dipilih sebagai tempat pelaksanaan Pertemuan para Menteri Pariwisata negara-negara anggota G20 serta Menteri Pariwisata beberapa negara undangan fokus membahas sektor pariwisata di masa mendatang,” katanya.
“Hasil akhir yang diharapkan berupa pedoman untuk memperkuat komunitas pelaku pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai Agen Transformasi Kepariwisataan (Tourism Transformation Agents) dalam pemulihan yang berfokus pada pelaku pariwisata,” imbuh Guru Besar ISI Denpasar ini.
Wagub Cok Ace yang juga dikenal sebagai praktisi pariwisata ini juga mengatakan pertemuan akbar ini sangat sejalan dengan kebijakan Provinsi Bali dalam menata kepariwisataan Bali yang lebih baik dan bermartabat, dengan memperkuat penyelenggaraan kepariwisataan berbasis Budaya Bali yang berorientasi pada kualitas dan berpihak pada Sumber Daya Lokal Bali.
Dibeberkannya pula sejumlah kebijakan untuk mendukung hal tersebut yaitu Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan Untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali, Peraturan Gubernur Bali Nomor 27 Tahun 2020 tentang Penerimaan dan Penggunaan Kontribusi Wisatawan Untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali.
“Dalam pemulihan kepariwisataan yang berfokus pada pelaku pariwisata (A People-Centered Recovery), kami juga telah memantapkan penyelenggaraan standarisasi dan sertifikasi kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata,” ujarnya lagi.
Terkait itu pula, Wagub Cok Ace juga mengemukakan sejumlah Daya Tarik Wisata di Bali, serta berbagai infrastruktur untuk menambah destinasi wisata baru berkelas dunia, diantaranya: Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung; Maritime Tourism Hub di Benoa; Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng dan Taman Wisata Kerthi Bali Semesta (KBS Park) di Jembrana.
“Arah kebijakan dan program pembangunan Bali termasuk juga pembangunan di sektor kepariwisataan, merupakan implementasi visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” ungkap Penglingsir Puri Ubud ini.
Menutup sambutanya, Wagub Cok Ace berharap pertemuan prestisius dengan deretan pengambil kebijakan sektor pariwisata di negara-negara G20 ini mampu menghasilkan terobosan-terobosan serta pemikiran strategis yang bermanfaat bagi sektor kepariwisataan dunia di masa depan yang lebih baik.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno menyebutkan bahwa rangkaian dan puncak ‘ World Tourism Day ‘ ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia.
“Setelah puluhan tahun akhirnya Indonesia, Bali, bisa jadi tuan rumah. Terima kasih saya ucapkan pada berbagai pihak yang mendukung,” tandas Menparekraf.
Selain berhasil jadi ajang berkumpul dan berdiskusinya menteri dan pengambil kebijakan pariwisata di negara-negara G20, Sandiaga mengungkapkan pentingnya arti Tourism Ministerial Meeting G20 ini sebagai bagian pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali setelah dihantam pandemi.
“Saya lihat bapak Wagub sudah tersenyum bahagia dan senang sekali melihat tingkat hunian hotel di Bali yang terus melonjak. Selamat,” katanya lagi.
“Saya mengajak seluruh delegasi untuk menikmati momen ‘World Tourism Day’ di Bali 27 September besok,” tutupnya.
Tourism Ministerial Meeting di Bali ini merupakan pertemuan fisik perdana yang dihadiri menteri-menteri setelah pandemi COVID-19. Salah satu hasil yang dicapai pertemuan ini adalah menyepakati beberapa poin Bali Guidelines untuk kebangkitan pariwisata dunia.
Hal ini merupakan upaya kontribusi G20 dalam pemulihan ekonomi global yang berpusat pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Serangkaian itu pula, Bali resmi menjadi tuan rumah World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia 2022 yang digelar pada 27 September 2022.
Keputusan itu disahkan pada Sidang Majelis Umum ke-24 Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), pada 30 November–3 Desember 2021 di Madrid. (*/b)