barbareto.com | Lombok Tengah – Tidak dilibatkannya Bupati Lombok Tengah, H. Pathul Bahri pada peresmian Pertamina Internasional Street Circuit Mandalika (Sirkuit Mandalika – red) pada Jumat (12/11) lalu yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, yang turut dihadiri juga oleh Gubernur NTB, Zukieflimansyah, berserta beberapa menteri dan pejabat tinggi negara lainnya itu nyatanya menciptakan rasa kecewa dari beberapa pihak, khususnya warga Lombok Tengah
Salah satu nada kecewa dilontarkan oleh aktivis Jakarta kelahiran Lombok Tengah, Saiful Hadi. Ditegaskan Saiful, tidak diundangya Bupati H. Pathul Bahri adalah sinyal nyata penghardikan panitia acara terhadap masyarakat Loteng. Sebab dikatakan dia, peresmian Sirkuit Mandalika adalah peristiwa bersejarah yang semestinya disaksikan juga oleh pimpinan daerah.
“Kami sebagai anak muda Lombok Tengah sangat kecewa, kenapa bupati kami diabaikan. Pejabat pusat, provinsi, ataupun pihak ITDC seharusnya mengedepankan sopan santun dan rasa terimakasih atas pengorbanan masyarakat Lombok Tengah. Tapi mereka ternyata tidak memiliki empati,” tegas Saiful dalam rilisnya. (14/11/21).
Masih sambung mantan Wasekjen PB HMI itu, keberadaan Sirkuit Mandalika saat ini yang menjadi kebanggaan Indonesia adalah proses panjang, menyita waktu berpuluh tahun dan menyimpan duka, karena tidak terhitung berapa air mata masyarakat yang tertumpah, karena tanah dan rumah mereka tergusur.
Baca juga : Pemuda Loteng Minta Direktur MGPA Dipecat!
Namun lanjut dia lagi, dengan kebesaran hati dan kepatuhan masyarakat Loteng terhadap kebermanfaatan yang lebih besar dan demi harga diri negara, mereka merelakan tanah kelahiran warisan leluhur, sebagai lokasi dibangunnya ikon monumental negara yang layak dibanggakan bersama oleh segenap bangsa Indonesia. Tapi tekan dia lagi, kenapa itu luput menjadi pertimbangan penyelengara.
“Megahnya Sirkuit Mandalika hari ini bukan proses simsalabim sehari semalam. Ini proses panjang, beberapa periode Presiden, Gubernur dan Bupati dilewati. Hari ini diresmikan di periode Miq Hul. Tapi ternyata di hari pesta, beliau tidak diundang. Jelas ini bukti kekurangajaran terhadap masyarakat Lombok Tengah,” tegasnya kesal.
Sekalipun demikian, dia tetap menanamkan semangat optimisme, karena Pathul Bahri menurut penilaiannya adalah sosok yang profesional, bijak dan terukur dalam setiap sikap dan kebijakannya. Termasuk dengan sikapnya atas tidak diundangnya dalam peresmian Sirkuit Mandalika, Pathul Bahri ia nilai tetap bersahaja dan tidak menampilkan gestur kecewa kepada publik luas.
“Kita bersyukur punya pemimpin seperti Miq Hul. Harus saya katakan, tidak semua orang bisa sedewasa dan sebersahaja beliau. Kalau tokoh lain bisa saja menampilkan rasa kecewanya, sehingga melahirkan kontroversi. Tapi itu tidak dilakukan Miq Hul. Itu luarbiasa,” sebutnya.
Tidak lupa, dirinya juga menghimbau kepada segenap masyarakat Tatas Truhu Trasna untuk tetap menjaga kondusifitas daerah dan mendukung suksesnya gelaran internasional di KEK Mandalika nantinya, utamanya gelaran WSBK dan Motto GP yang bakal dihelat Maret tahun 2022, karena suka tidak suka, diakui dia masyarakat Loteng akan menjadi penentu muka dan nama baik Indonesia di kancah internasional.
“Saya berpesan seluruh masyarakat Lombok Tengah menjaga kondusifitas. Mari kita dukung even-even besar yang akan digelar di daerah kita. Kita adalah penentu nama baik negara kita di kancah global,” tandasnya. (*)