BARBARETO.com – Mataram. Setelah sukses melaksanakan Workshop Mainstreaming Moderasi beragama pada Guru PAUD dan PIAUD di awal tahun 2022, pada Sabtu (3/12/2022), Nusatenggara Centre (NC) kembali dipercaya oleh Kementerian Agama RI untuk melaksanakan workshop moderasi beragama dengan peserta yang berbeda dari sebelumnya.
Workshop yang berlangsung di Hotel Jayakarta Lombok Barat tersebut diikuti oleh 50 orang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA dan SMK yang ada di Pulau Lombok.
Dr. H. Lukman Hakim, M.Pd., selaku Manager Program menyampaikan kalau workshop tersebut diorientasikan untuk membekali guru-guru PAI dalam menyusun media pembelajaran moderasi beragama yang relevan dengan karakter siswa-siswi mereka.
Oleh karena itu, lanjut Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Mataram ini, tema yang diangkat dalam workshop kali ini adalah Optimalisasi Komitmen, kreativitas, dan Inovasi Guru PAI SMA/SMK se-Pulau Lombok dalam Memperkuat Moderasi Beragama.
Workshop dibuka oleh H. M. Ali Fikri, S.Ag., M.M., Kabid PAKIS Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB.
Dalam sambutannya, H. M. Ali Fikri mengapresiasi NC yang konsisten mengawal program moderasi beragama di NTB dengan membidik para guru agama Islam di SMA dan SMK. Moderasi beragama penting untuk NKRI dan kemajuan bangsa, sehingga tidak salah jika Gus Men (Menteri Agama) menjadikan moderasi beragama sebagai salah satu program unggulan Kementerian Agama, demikian H. Ali Fikri membuka sambutannya.
Sesi materi workshop diawali degan penyampaian materi secara panel oleh Prof. Dr. Miftahul Huda dan Prof. Dr. Suprapto.
Kedua Guru Besar UIN Mataram ini menjelaskan konsep moderasi beragama dalam konteks sosial dan konteks konsep ajaran yang lebih religius.
Materi yang lebih teknis disampaikan oleh Prof. Dr. Ahmad Amir Aziz dan Awin Azhari.
Keduanya menjelaskan teknik mendesain konsep atau konten moderasi beragama dalam pembelajaran PAI di SMA dan SMK, terutama dengan menggunakan fasiltas media sosial.
Awin Azhari mengajarkan para guru PAI tentang teknik pembuatan konten kreatif moderasi beragama di media sosial.
Setelah dibekali dengan pemahaman konten moderasi beragama dan teknik pembuatan konten kreatif moderasi beragama di media sosial, peserta diarahkan untuk menyusun rencana aksi dan mendiskusikan bersama peserta lainnya dan fasilitator serta narasumber.
Rencana aksi tindaklanjut yang harus dilakukan oleh peserta adalah memproduksi konten kreatif moderasi beragama kemudian diupload di media sosial mereka masing-masing dan mentag kea kun media sosial Nusatenggara Centre sebagai bahan laporan.
Peserta workshop terlihat antusias dan mereka tidak beranjak dari ruang workshop hingga tiba waktu penutupan.
NC mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan komitmen bagi suksesnya agenda moderasi beragama, sembari berharap kemitraan antara NC dengan guru PAI di SMA dan SMK harus terus terjalin, demikian harapan Dr. H. Kadri, M.Si, Direktur Nusatenggara Centre saat menyampaikan sambutan dalam rangka menutup workshop.
Baca berita lainnya di Google News