Mataram-NTB. BARBARETO – Pemprov NTB memberi perhatian pada guru swasta SMA sederajat yang juga terdampak pandemi. ”Ini salah satu komitmen pemerintah, memperhatikan kesejahteraan mereka,” kata Sekretaris Dinas Dikbud NTB H. Muhtadi Hairi, pada kamis (29/10/2020).
Ditegaskan, guru swasta patut mendapat perhatian dalam situasi sulit saat ini. ”Kami tidak ingin, mereka merasa termarginalkan, makanya kita berikan bantuan ini,” ujarnya.
Dengan jumlah guru swasta mencapai ribuan orang, bantuan Rp 1 miliar itu jelas tak cukup.
”Kalau berbicara kebutuhan ya, lebih dari angka itu, namun jumlah guru yang kami berikan, disesuaikan dengan jumlah anggaran yang ada,” jelas pria bergelar doktor ini.
Nantinya, masing-masing guru sekolah swasta, menerima jumlah yang berbeda. Dalam penyaluran, Dinas Dikbud NTB menghitung sesuai dengan Jasa Jam Mengajar (JJM) selama satu semester. ”Hitungannya mulai Juli sampai sekarang,” tegas Muhtadi.
Biasanya Guru Tidak Tetap (GTT) SMA sederajat naungan Dinas Dikbud NTB, mendapat Rp 40 ribu per jam mengajar. Kali ini untuk bantuan guru sekolah swasta, Rp 20 ribu per jam mengajar.
Pihaknya terus melakukan pendataan. ”Walaupun kami sudah punya basis data jumlah sekolah swasta menurut dapodik, tetapi kami tetap maksimalkan peran KCD (kepala cabang dinas, Red),” terang Muhtadi.
Diharapkan penyaluran bantuan bisa dilakukan November. ”Segera,” pungkasnya.
Terpisah, Sekretaris Umum PGRI NTB, H. Istiqlal menyambut baik kebijakan tersebut. Menurutnya hal itu menjadi kabar menggembirakan.
”Ini merupakan angin segar bagi rekan-rekan guru yang ada di sekolah swasta, hal ini juga sebagai salah satu hal untuk menunjang kinerja mereka, selama BDR di masa pandemi,” tegas dia.