barbareto.com | Saat ini Kawasan Utara Lombok Timur (Lotim) dipandang sebagai motor penggerak untuk pembangunan berkelanjutan di Lotim sehingga kawasan Utara dipandang sangat penting bagi masa depan Lombok Timur secara keseluruhan.
Kawasan Utara memainkan peran penting dalam Perekonomian, Pengelolaan Sumberdaya ALam, Sumberdaya Manusia, sosial maupun budaya bagi Lombok Timur.
Untuk itu, pembangunan terintegrasi semakin dibutuhkan saat ini karena kompleksitas isu, masalah, dan sumber daya.
Pembangunan terintegrasi akan mengatasi masalah ini dengan menyediakan solusi yang komprehensif dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Dalam hal ini pembangunan untuk mewujudkan Kabupaten Lombok Timur sebagai daerah yang berbasis agraris yang saat ini mencoba menjadi daerah pariwisata.
Dalam rangka mencapai predikat sebagai daerah berbasisi pertanian menuju pariwisata, Lombok Timur harus melaksanakan pembangunan terintegrasi.
Karena berdasarkan UU No. 25 Tahun 2004 tentang “Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional” ayat (2) menyatakan bahwa pembangunan nasional merupakan upaya yang dilakukan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan negara.
Ayat (3) juga menyebutkan bahwa sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan bagian integral dari prosedur perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah, dan laporan tahunan yang dilakukan oleh unsur-unsur negara dan masyarakat di tingkat nasional dan lokal.
Pembangunan terintegrasi memerlukan perencanaan dan manajemen untuk menyatukan berbagai kepentingan dalam suatu entitas.
Jika tidak, maka situasi tersebut akan membawa berbagai masalah dalam pemerintahan Lombok Timur.
Setiap lembaga memiliki program masing-masing yang mereka jalankan.
Pembangunan terintegrasi terdiri dari sistem yang saling berhubungan untuk mencapai perbaikan meliputi ekonomi, fisik, sosial dan lingkungan daerah.
Kunci untuk seluruh proses pembangunan terintegrasi adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah harus dipertimbangkan dalam rangka memelihara hubungan satu sama lain.
Sinergi antara unsur-unsur harus berjalan sedemikian rupa sehingga efek dari pembangunan terintegrasi akan lebih terasa dari pada setiap stakeholder berjalan sendiri-sendiri.
Saat ini pariwisata menjadi sektor yang sangat menarik dan menjanjikan untuk dikembangkan.
The World Tourism Organization memperkirakan bahwa pariwisata menyumbang hingga 10% dari produk domestik bruto global, sehingga pariwisata menjadi industri terbesar di dunia.
Potensi pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar dan signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan (International Tourism Partnership, 2004: 3).
Fakta tersebut menunjukkan bahwa pariwisata dapat memberikan kontribusi untuk pengentasan kemiskinan bagi negara-negara berkembang.
Pariwisata merupakan salah satu jalan yang layak diutamakan untuk pembangunan ekonomi lokal dewasa ini, termasuk di Lombok Timur.
Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Lombok Research Center (LRC), tingkat kemiskinan di Lombok Timur masih terbilang cukup tinggi.
Penduduk miskin di Lombok Timur tersebar di tiga zona yaitu zona kawasan pinggir hutan, zona pesisir dan zona perkotaan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), berjumlah 15,38% dari total penduduk. Artinya, 1 dari 7 penduduk di Lombok Timur tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.
Baca juga : LRC: Sudah Saatnya Lombok Timur Membangun Pondasi Pariwisata Yang Kuat
Pusat Pertumbuhan Ekonomi
Pusat pertumbuhan (growth center) merupakan wilayah atau kawasan yang pertumbuhannya pesat. Sehingga dijadikan pusat pembangunan yang dipengaruhi kawasan-kawasan lain di sekitarnya.
Dengan adanya kawasan yang dijadikan sebagai pusat pertumbuhan, diharapkan kawasan-kawasan di sekitarnya ikut maju.
Dalam buku Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi (2008) karya Sjafrizal, seorang ekonom asal Prancis, Francois Perroux menyatakan pusat pertumbuhan adanya konsentrasi kegiatan industri pada daerah tertentu yang kemudian dapat mendorong pertumbuhan nasional.
Selanjutnya berkembang menjadi konsep pusat pertumbuhan yang dalam bahasa Prancis dinamakan sebagai pole de croissance.
Lombok Timur memiliki kawasan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Rata-rata kawasan tersebut berada di kawasan Utara Lombok Timur.
Sebut saja Kecamatan Masbagik, Kecamatan Aikmel dan Kecamatan Pringgabaya. Ketiga kecamatan tersebut memiliki sumbangsih secara ekonomi cukup bagus bagi perekonomian Lombok Timur.
Kecamatan Masbagik dan Kecamatan Aikmel menjadi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang memberikan sumbangan baik secara perekonomian daerah maupun secara langsung memberikan sumbangan Pendapatan Asli daerah (PAD) yang cukup tinggi.
Begitupun dengan kecamatan pringgabaya yang saat ini berdasarkan Rencana Tata ruangnya menjadi kawasan industry. Pringgabaya dengan konsep kawasan industrinya berkembang cukup pesat.
Saat ini, di Pringgabaya sudah ada puluhan perusahaan yang bergerak dalam bidang Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB), Listrik dan Pertanian.
Sumber Pendapatan Asli Daerah Lombok Timur yang paling besar adalah dari Pendapatan Pajak. Sedangkan pajak di himpun dari seluruh masyarakat di Lombok Timur.
Apabila ada kenaikan dalam pertumbuhan ekonomi di Lombok Timur akan menyebabkan kenaikan dalam pembayaran pajak. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi memiliki dampak tumbuhnya nilai PDRB di Lombok Timur.
PDRB yang tumbuh memiliki arti semakin berkembang nya perekonomian di provinsi Jawa Timur. Ketika perekonomian tumbuh akan membawa dampak tumbuhnya pajak yang dihimpun akibat tumbuhnya nilai PDRB.
Pemerintah Daerah Lombok Timur harus berani dalam pengelolaan anggaran yang berpihak bagi kawasan utara. Pengeluaran/belanja anggaran pemerintah daerah Lombok Timur untuk membangun sarana dan prasarana infrastruktur dasar harus jauh ditambah besarnya.
Sarana dan prasarana yang baik sangat di perlukan untuk pengembangan dunia usaha yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan Hijau Bagi Lombok Timur
Pembanguhan kawasan Utara Lombok Timur harus mengikuti prinsip-prinsip pembangunan hijau. Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar utama yang menjadi kunci dalam pelaksanaannya yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan (Outcome of UN World Summit, 2005).
Selain pembangunan berkelanjutan, terdapat pula konsep pembangunan hijau yang sebenarnya berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan.
Perbedaan antara pembangunan hijau dan pembangunan berkelanjutan terletak pada fokus pembangunan hijau yang lebih mengutamakan aspek lingkungan dalam pembangunan diantara tiga pilar utama pembangunan berkelanjutan dimana makna hijau sendiri dari istilah pembangunan hijau dapat dikatakan merujuk pada alam dan kelestariannya.
Kawasan Utara Lombok Timur yang memilikui Sumberdaya Alam yang melimpah yaitu Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, Kecamatan Swela, kecamatan Pringgasela, Kecamatan Sikur, Kecamatan Montong Gading.
Dengan melihat bahwa kawasan utara Lombok Timur memiliki sumberdaya Alam yang kaya raya dan daerah Utara ini juga sebagai penyangga utama Lombok Timur secara keseluruhan.
Maka, kedepannya memang diperlukan model pembangunan yang tidak hanya focus kepada ekonomi dan fisik saja, namun lebih mengedepankan bagaimana lingkungannya terjaga.
Nasib Lombok Timur secara keseluruhan terletak pada kawasan-kawasan penyangga yang memiliki keunikan khusus dalam Sumberdaya alam. Sebut saja air. Pembangunan kedepannya harus mengedepankan kebermanfaatan bagi lingkungan, tidak hanya bagi manusia semata.
Komitmen pemerintah daerah di semua tingkatan terhadap pembangunan hijau ini harus ditunjukkan dengan kebijakannya. Pemerintah juga harus memainkan peran kunci dalam memastikan kualitas tertinggi dari institusi publik, yang pada gilirannya, harus mendukung program dan kegiatan pertumbuhan ekonomi hijau, baik secara finansial atau sebagai entitas pelaksana.
Semoga, di sisa dua tahun kepemimpinan Sukiman Rumaksi di Lombok Timur ini mampu menterjemahkan kebutuhan utama Lombok Timur secara utuh.
Tidak hanya membangun dengan menggunakan ambisi politik semata. Ini semua demi menjaga keutuhan dan bagaimana mencapai visi dan misi awalnya dulu yaitu Lombok Timur yang sejahtera.
Oleh: Maharani – Penulis adalah Peneliti Lombok Research Center (LRC)