Mataram, barbareto – Kasus dugaan penganiayaan terhadap sejumlah mahasiswa Unram oleh oknum pengaman kampus terus di dalami pihak kepolisian.
Setelah memeriksa sebanyak enam (6) saksi, kini penyidik telah memeriksa sepuluh (10) saksi.
“Terus kami dalami. Sampai saat ini sudah 10 orang yang sudah di mintai keterangan,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Senin, 17 Juli 2023.
10 saksi itu, sambungnya, delapan (8) dari kalangan pihak pengamanan (satpam, red).
Dan dua (2) lainnya merupakan mahasiswa Unram yang menjadi korban dugaan penganiayaan.
Selain sudah memeriksa sejumlah saksi, penyidik Polresta Mataram juga sudah mengantongi hasil visum dari RS Bhayangkara.
“Iya, hasil visumnya sudah kami terima,” katanya.
Sebelumnya beredar video di sosial media, salah satu mahasiswa di aniaya oknum pihak Unram yang saat itu menggunakan baju batik berwarna biru.
Tubuh bagian belakang mahasiswa nampak beberapa kali di pukul menggunakan pentungan oleh oknum bertubuh gemuk.
Tidak puas, mahasiswa itu kemudian di seret dan di pukul di dalam Gedung Rektorat.
Sebagai informasi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama sejumlah organisasi mahasiswa (Ormawa) Unram melakukan aksi demonstrasi pada 20 Juni 2023.
Aksi tersebut dilatarbelakangi persoalan mahalnya biaya pendaftaran jalur mandiri di Unram (Universitas Mataram.
Follow kami di Google News