barbareto.com | Amlapura – Minggu tanggal 4 Juli 2021 Pukul 17.00 Wita di Balai Subak Bukit Galah Banjar Dinas Sogra Desa Sebudi Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem telah dilaksanakan kegiatan non Fisik TMMD ke 111 Kodim 1623/Karangasem berupa penyuluhan/sosialisasi dari Komunitas Eco Enzyme Karangasem dengan Narasumber dr. I Ketut Budiarta.
Giat tersebit dihadiri 30 Orang masyarakat Bukit Galah dimana dalam kegiatan tetap menerapkan protokol Kesehatan pencegahan Covid-19.
Hadir dalam kegiatan tersebut Pasiterdim 1623/Karangasem Kapten Inf I Wayan Suatma, Bendesa Adat Bukit Galah I Putu Suyasa, S. Kom., Batiwanwil Siterdim 1623/Karangasem Pelda I Ketut Budiarta, Komunitas Eko Enzyme Karangasem (4 Orang), Masyarakat Bukit Galah.
Pukul 17.00 Wita kegiatan penyuluhan/sosialisasi dimulai penyampaian Narasumber Bahwa komunitas Eco Enzyme Karangasem dengan alamat Seketariat Jl. Cempaka Gang Yoga Lingkungan Kertasari Kelurahan Padangkerta Kecamatan/Kabupaten Karangasem No WA (08214450650) berencana melaksanakan Audiensi ke Kodim 1623/Karangasem menyangkut Eco Enzyme yaitu berupa cairan sejuta manfaat yang dibuat dari fermentasi limbah organik beserta cara pembuatan dan pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari, berhubungan dengan kegiatan TMMD ke-111 Kodim 1623/Karangasem kami dari Komunitas Eco Enzyme Karangasem akan memberikan penyuluhan/Sosialisasi kepada masyarakat Bukit Galah terkait Manfaat, kegunaan dan cara pembuatan cairan Eco Enzyme.
Adapun materi penyuluhan yang diberikan antara lain:
Isu pemanasan Global dan Pandemi Covid-19 saat ini sedang menjadi masalah di seluruh Dunia termasuk di Kabupaten Karangasem. Pandemi Covid-19 telah mematikan pariwisata dan perekonomian lebih dari satu tahun belakangan ini, salah satu upaya untuk mengatasi penyebaran Covid-19 serta membersihkan lingkungan sekitar dapat dilakukan dengan memanfaatkan Eco Enzyme (cairan sejuta manfaat yang dibuat dari fermentasi limbah organik)
Saat ini 3,5 juta ton perhari dihasilkan diseluruh Dunia termasuk juga melanda Indonesia dan juga Kabupaten Karangasem, jika sampah tidak di manfaatkan dengan benar akan berdampak buruk terhadap kesehatan umat manusia dan lingkungan sekitarnya.
Salah satu upaya pengelolaan sampah organik dengan teknik Eco Enzyme yang ditemukan oleh Doktor Rosukon dari Negara Thailand dan telah melaksanakan penelitian selama 30 tahun terhadap Produk Eco Enzyme.
Kategori Bahan Organik untuk pembuatan Eco Enzyme antara lain buah buahan yang tidak keras tetapi lembek dan sampah dari sayuran yang masih bagus. Cara pembuatan Eco Enzyme menggunakan beberapa media antara lain peralatan menggunakan Timbangan, wadah dengan penutup kedap udara, bahan diantaranya air, gula selain gula pasir bisa menggunakan gula coklat, gula merah dan gula tebu serta sampah dapur berupa buah dan sayur.
Denggan perbandingan rasio bahan 1:3:10 contohnya Gula 1 kg + Buah/sayur 3 kg +air 10 Liter.
Cara pembuatan Eco Enzyme sbb: langkah 1 penuhi hingga 60 persen wadah 10 bagian berisi air, 1 bagian berisi gula(10 persen dari bagian Air), 3 bagian berisi sampah (penuhi Hingga 80 persen dari ukuran wadah), Tutup rapat tunggu hingga 3 bulan (dibuka setiap hari di bulan pertama)
Kegunaan Eco Enzyme antara lain: sebagai bahan pembersih untuk pakaian dan peralatan dapur, Membasmi pestisida, herbisida dan insektisida, Sebagai Hand Sanitezer, Pembersih Udara, Sebagai pupuk Organik, Pembersih Hewan Peliharaan, Pembersih Kamar Mandi/kloset, Untuk mengobati Luka Gores/bisul, Obat Kumur dan Gosok gigi. Sebagai anti Radiasi.
Narasumber memberikan praktek langsung cara pembuatan Eco Enzyme kepada masyarakat Bukit Galah dengan dibimbing oleh komunitas Eco Enzyme Karangasem.
Pukul 18.05 Wita kegiatan selesai dengan lancar dan aman serta sesuai protokol kesehatan. Minggu (4/7) di Balai Subak Bukit Galah Banjar Dinas Sogra Desa Sebudi Selat Karangasem. nic
