BARBARETO.com | Sebanyak 350 peserta mengikuti lomba layang-layang yang selenggarakan Seka Layang-layang Umalaya Desa Pemogan, pada hari Minggu, (10/7/22).
Lomba dengan tema “Umalaya Kite Festival” di buka oleh Perbekel desa Pemogan, I Made Suwirya, S.H., dan Jero Bendesa Adat Kepaon, bersama Ketua Panitia Umalaya Kite Festival, I Gde Witantra dan dihadiri tokoh masyarakat beserta Kadus (Kepala Dusun, red) Jaba Jati dan Adat Banjar Jaba Jati dan warga sekitar.
Gelaran Umalaya Kite Festival di Dangin Uma, Banjar Jaba Jati, salah satunya untuk melestarikan budaya dan kreasi anak muda ke arah positif.
Acara yang di selenggarakan oleh Seka Umalaya tersebut, secara resmi di buka oleh Perbekel Desa Pemogan, I Made Suwirya bersama Jero Bendesa Adat Kepaon, dan ditandai dengan penarikan layang-layang pertama bersama panitia setempat.
Ketua panitia “Umalaya Kite Festival” I Gde Witantra mengatakan, kegiatan lomba layang-layang ini untuk melestarikan tradisi dan budaya luhur di Bali khususnya Kota Denpasar. Dan ini menjadi ajang pelibatan pemuda dalam melestarikannya, apalagi sudah diberikan untuk melaksanakan berbagai event di Bali.
“Kami selaku Karang Taruna dan panitia lomba berkomitmen untuk turut serta dan terlibat langsung dalam pelestarian tradisi dan kebudayaan Bali. Dengan berlangsungnya kegiatan ini kami berharap agar kreativitas anak-anak muda Bali dapat tersalur dalam hal-hal yang positif. Salah satunya adalah kegiatan lomba layang-layang yang diselenggarakan pada hari yang baik ini,” terang I Gde Witantra pada awak media di lokasi lomba.
Lomba layang-layang ini diikuti oleh 350 peserta. Lomba ini merupakan yang pertama dan digelar selama sehari. I Gde Witantra mengatakan, kegiatan seperti ini harus terus didukung dalam upaya pelestarian permainan tradisi dengan kreativitas yang terus berkembang. Walaupun baru bisa terlaksana pasca pandemi Covid-19, tidak menghalangi kalangan generasi muda untuk melakukan kegiatan kreatif. (ans)