barbareto.com | Lombok Timur – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) menggelar Dialog Keagamaan, pada Rabu (17/11) yang bertempat di aula sekretariat PMII komisariat IAIH NWDI Pancor
Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut di antaranya perwakilan dari Kesbangpoldagri, MUI, Kemenag, Kepolisian dan Lembaga Pemerhati masalah sosial keagamaan yang ada di Lombok Timur.
Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat IAIH NWDI Pancor, Riyadul Minan mengatakan bahwa dialog keagamaan itu digelar untuk merespon isu keagamaan yang terjadi di Lombok Timur belakangan ini.
Dia mencontohkannya dengan insiden yang terjadi di Kotaraja dan juga yang terjadi di Kecamatan Pringgabaya belum lama ini.
Sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, menurutnya, PMII punya tanggung jawab moral dan intelektual untuk mendorong dan mempertahankan moderasi beragama di Lombok Timur.
Baca juga : Menag Harap PMII Jadi Role Leader Organisasi Kemahasiswaan
“PMII harus selalu berada di garda terdepan dalam menggaungkan moderasi beragama dan toleransi antar umat beragama,” katanya. (18/11/21)
Karena itulah, ketika ada gejolak dan riak-riak ketegangan antar dan intern ummat beragama di Lombok Timur. Maka menurutnya, yang paling bertanggungjawab adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia sebagai organisasi intelektual dan gerakan yang berbasis agama.
Ia berharap, dengan adanya dialog tersebut, peserta yang hadir bisa mendapatkan satu pemahaman terkait makna agama dan keberagaman. Serta bagaimana menjalani kehidupan sosial tanpa harus saling membenci satu sama lain.
“Kami berharap, semua peserta dapat menjadi contoh umat beragama yang baik di mana saja mereka berada,” tuturnya. (*)