BARBARETO.com | Pemerintah Pusat mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam menangani konflik Pemuda di Desa Mareje, Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. Menurutnya langkah cepat dan tepat ini dapat mencegah meluasnya konflik di Desa Mareje. Hal tersebut disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad dalam kunjungan kerja kedeputian V Kantor Staff Kepresidenan ke Lombok Barat yang berlangsung di Ruang Jayengrane Kantor Bupati Lobar, Selasa 7 Juni 2022.
Menurut Rumadi langkah cepat Pemkab Lobar bersama Pihak Kepolisian dan tokoh agama sudah sangat tepat untuk mencegah meluasnya keributan di Desa Mareje. Ia juga mengapresiasi rekonsiliasi atau kesepakatan damai yang telah dilakukan oleh masyarakat yang terwujud dalam waktu yang cepat sehingga masyarakat dapat kembali hidup normal dan beraktivitas seperti biasanya.
“Kami melihat langkah dari Pemkab dan pihak kepolisian sudah sangat tepat karena dapat mengorkestrasi berbagai pihak dari aparat keamanan, tokoh masyarakat dan tokoh agama sehingga keributan ini bisa tertangani dengan cepat dan masyarakat kembali hidup dengan damai dan normal,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Rumadi Ahmad juga berharap agar kejadian di mareje ini dapat dijadikan sebagai pelajaran dan pengalaman bagi masyarakat agar tambah dewasa. Ia juga berharap agar kejadian atau peristiwa yang sama tidak terjadi lagi.
“Kita anggap ini sebagai ujian bahwa masyarakat yang dewasa dan maju tentu akan dihadapkan pada berbagai ujian dan cobaan. Semoga peristiwa ini dapat mendewasakan masyarakat dan kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang,” ujarnya.
Baca juga : Bersatu Kembali, Warga Mareje Berpelukan dan Saling Memaafkan
Rumadi juga meminta agar pemerintah daerah dan berbagai pihak dapat menyiapkan deteksi dini sehingga dapat melakukan berbagai antisipasi berbagai perisitiwa yang akan terjadi. Selain itu ia juga meminta agar forum forum di masyarakat dapat diaktifkan kembali sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai persoalan di masyarakat.
“Perlu diaktifkan kembali FKUB, Satgas Penanganan Konflik sosial dan forum lainnya agar Pemda dapat melakukan antisipasi terhadap berbagai persoalan yang akan terjadi,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyambut baik kedatangan Kedeputian V KSP. Ia mengatakan hal ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada Lombok Barat. Dalam kesempatan ini Bupati Fauzan juga mengatakan bahwa persoalan di desa Mareje sudah berhasil diselesaikan dalam waktu kurang sebulan. Hal ini bisa dilakukan berkat langkah cepat pemkab dan aparat keamanan dalam mengatasi keributan di Mareje.
Ia juga mengatakan bahwa Akar kebersamaan masyarakat desa mareje sangat kuat karena mereka merupakan satu rumpun atau satu keluarga. Hal inilah yang memudahkan proses rekonsiliasi antar warga di Mareje.
Fauzan Khalid menambahkan bahwa masyarakat Lombok Barat memiliki nilai kebersamaan dan persatuan yang kuat sehingga begitu ada masalah dapat diatasi dengan cepat. Selain itu ia juga mengatakan bahwa semua unsur pemerintahan dan keamanan serta keagamaan di Lombok Barat sangat kompak dan satu. Hal ini menjadi kekuatan bagi Lombok Barat untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada.
“Kami dari Forkopinda, MUI, FKUB dan berbagai organisasi agama sangat kompak sehingga berbagai hal dapat kita bicarakan dengan baik untuk mencari solusi dan jalan keluar atas berbagai masalah yang ada,” ujarnya.
Kegiatan ini dihasiri oleh sejumlah pihak antara lain Bupati Lombok Barat, Kapolres Lobar, Sekda Lobar, Rombongan Keduputian V KSP, Rombongan Komisi Perlindungan anak dan perempuan, Rombongan Kementerian agama, Ketua Baznas Lobar, ketua FKUB Lombok Barat, Kepala OPD dan Camat Lembar.
Dalam kegiatan ini juga disampaikan sejumlah pemaparan dari pihak Kementerian Agama, Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan, Kapolres Lobar. (Diskominfotik/Angga/Indra)