BerandaBerita TerbaruMahasiswa KKN Tematik Unram Olah Kelapa Menjadi VCO di Desa Tirtanadi

Mahasiswa KKN Tematik Unram Olah Kelapa Menjadi VCO di Desa Tirtanadi

BARBARETO.com – Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur, memiliki potensi penghasil kelapa yang sangat tinggi.

Namun potensi itu belum bisa dimanfaatkan dengan maksimal dikarenakan masyarakat disana belum bisa melakukan inovasi pengembangan potensi menjadi suatu produk yang bermanfaat bagi kesehatan dan memiliki nilai tambah secara ekonomi.

Petani menjual buah kelapa secara langsung tanpa ada tindak lanjut, untuk mengolah hasil pertanian menjadi pangan yang sehat sehingga dapat mencapai kesejahteraan menjadi sehat secara sosial dan ekonomi.

Melalui kegiatan KKN tematik oleh Universitas Mataram (UNRAM), kelompok KKN di Desa Tirtanadi Lombok Timur yang diketuai oleh Pebi Ramanda Putra beserta anggota KKN Tematik Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur, membuat sebuah program pemanfaatan Sumber Daya Alam, salah satunya inovasi buah kelapa sebagai produk Kesehatan yaitu VCO (Virgin Coconut Oil).

Dimana VCO ini banyak manfaatnya bagi kesehatan tubuh di antaranya bisa di minum dan khasiatnya bisa membersihkan bagian organ tubuh, bisa juga untuk minyak urut serta masih banyak lagi khasiatnya.

KKN Tematik Desa Tirtanadi Kecamatan Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur, berinisiatif melakukan pelatihan bagaimana cara membuat VCO bersama masyarakat dan pemuda supaya bisa menindaklanjuti hasil olahan kelapa tersebut.

Pelatihan ini berlangsung selama satu hari dengan mekanisme diskusi dan praktek.

Praktek dan diskusi berjalan bersama mulai dari cara pembuatan, bahan-bahan yang digunakan, dan contoh pengolahan VCO yang di pratekkan oleh perwakilan mahasiswa.

Baca Juga :  Gubernur Bali Saksikan Penandatanganan Komitmen Pengguna Fasilitas Kartu Kredit Pemerintah Bank BPD Bali

Hal ini guna untuk mepermudah pemahaman dari peserta pelatihan.

Tanggapan Masyarakat pada kegiatan ini yaitu masyarakat sangat antusias dan penasaran dengan proses pembuatannya yang mengakibatkan proses pelatihan berjalan dengan lancar.

Minyak kelapa murni atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan merupakan modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.

Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan yaitu tidak membutuhkan biaya yang mahal karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang murah, pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta penggunaan energi yang minimal karena tidak menggunakan bahan bakar sehingga kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak.

VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (laurat acid) berkisar 50-70 %. Di dalam tubuh manusia asam laurat akan diubah menjadi monolaurin yang bersifat antivirus, antibakteri dan antiprotozoa serta asam-asam lain seperti asam kaprilat, yang didalam tubuh manusia diubah menjadi monocaprin yang bermanfaat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus HSV-2 dan HIV-1 dan bakteri neisseria gonnorhoeae.

Virgin Coconut Oil juga tidak membebani kerja pankreas serta dalam energi bagi penderita diabetes dan mengatasi masalah kegemukan/obesitas.

Baca Juga :  Sukseskan KTT G20, Pemkot Denpasar Bersama TNI-Polri Gelar Aksi Bersih-Bersih

Oleh karena pemanfaatannya yang cukup luas, maka dengan pembuatan minyak kelapa murni ini dapat menjadi salah satu obat alternatif, selain itu juga dapat meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat Desa Tirtanadi.

Berikut Ini Proses Pembuatan VCO Yang Diajarkan Mahasiswa KKN Ke Masyarakat Desa Tirtanadi:

  1. Persiapan bahan baku Bahan bakunya yaitu buah daging kelapa (santan) dan fermipan (Saccharomyces cereviseae)
  2. Pembuatan VCO Daging buah kelapa yang sudah dibuang batoknya kemudian diparut.
  3. Diambil santannya kemudian ditambah air panas (700 C) dengan perbandingan 2:1, diperas dan disaring.
  4. Masukkan di dalam toples besar, setelah itu diamkan selama 2-3 jam, sampai terpisah menjadi dua bagian (krim dan skim).
  5. Lapisan krim kemudian ditambah 0,1 g fermipan.
  6. Fermipan dilarutkan ke dalam kurang lebih 10 ml air hangat-hangat kuku sambil dihancurkan.
  7. Fermipan yang telah larut semua dimasukkan ke dalam krim dan diaduk sampai merata.
  8. Kemudian krim masukan dalam botol kecil 350 ml dibiarkan (diperam) selama 14, 16, 18, 20, 22, 24 jam serta ditutup dengan tutup toples agar krim tidak terkena debu atau dimasuki oleh hewan.
  9. Selanjutnya pemeraman dapat dilihat bahwa krim tersebut sudah terbagi menjadi 3 lapisan yaitu VCO, gelondo (protein), dan air.
  10. Minyak dipisahkan dari galendo dengan kertas saring.

Follow kami di Google News

Ragil
Ragil
Kontributor Lombok Timur
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments