BerandaOpiniMusim Hujan Datang, Banjir Durian Tiba

Musim Hujan Datang, Banjir Durian Tiba

Musim Hujan Datang, Banjir Durian Tiba
Oleh : Maharani

Pagi itu, di minggu terakhir bulan Januari 2023. Pesan whatshapp di Handphone (HP) saya berbunyi. “Jadi ke utara”, tertulis di layar HP saya.

Dengan cekatan saya pun langsung membalasnya.  “Jadi, 30 menit lagi saya otw”.

Setelah mandi dan melakukan sarapan ala kadarnya, saya pun bersiap-siap untuk berangkat. “ayo kita jalan” kata saya kepada istri.

Walaupun di pagi ini hujan gerimis. Saya tetap melajukan kendaraan dengan santai dan tenang. Dua hari ini, cuaca memang tidak sedang bersahabat dengan alam. Hujan terus turun sepanjang malam. Pun begitu dipagi ini. Melihat intensitas hujan yang terus seperti ini, kayaknya akan ada berita kita dengar di beberapa daerah di pulau Lombok ini akan tergenang. Saya tidak berani mengatakan banjir, takutnya akan ada beberapa pihak nantinya yang akan tersinggung.

Dengan cuaca ektrim yang terjadi sejak akhir tahun lalu sampai saat ini diawal tahun 2023, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan himbauan terkait potensi bencana hidrometeorologi di pengujung tahun ini. Beberapa wilayah di Indonesia diimbau untuk waspada terkait potensi cuaca ekstrem selama libur Natal dan Tahun Baru.

Deputi BMKG, Guswanto juga menjelaskan bahwa potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun dipicu oleh fenomena dinamika atmosfer di sekitar wilayah Indonesia. Selain itu, terdapat pula fenomena Monsun Asia, seruakan dingin, pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar Australia, serta fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang aktif bersamaan dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial.

Fenomena-fenomena tersebut, menurut dia, berpotensi memicu hujan dengan intensitas tinggi, peningkatan kecepatan angin permukaan, serta peningkatan tinggi gelombang di perairan sekitarnya.

Dengan adanya hujan gerimis yang dicampur dengan angin pagi ini tidak menyurutkan saya untuk mengendarai kendaraan saya. Pagi ini memang saya sudah janjian dengan seorang kawan di Kabupaten Lombok Utara. Karena perkiraan perjalan ke Lombok Utara menempuh sekitar 2 jam, maka saya pun berangkat dari rumah sekitar jam 8 pagi.

Perjalanan saya kali ini ke Lombok Utara disamping ada yang harus didiskusikan mengenai pekerjaan dengan seorang kawan. Saya pun mengkhususkan untuk berburu Durian. Yang konon katanya bahwa Durian dari Lombok Utara terkenal legit, manis dan memiliki cita rasa khusus.

Buah durian menjadi salah satu buah unggulan dari Lombok Utara, Lombok Barat bahkan sebagain kecil Lombok Tengah bagian utara. Sejal 5 tahun terakhir Durian cukup banyak di produksi oleh petani. Bahkan setiap musim penghujan masyarakat akan berlomba-lomba untuk menanam berbagai jenis durian.

Memang cocok durian disebut sebagai raja buah. Selain rasa, bentuk, harga, banyak pertimbangan lainnya. Julukan durian sebagai raja buah pertama kali disematkan oleh Alfred Russel Wallace, seorang ahli botani. Tahun 1856 Wallace menulis tentang durian dalam sebuah jurnal yang berjudul “On the Bamboo and Durian of Borneo”. Berpuluh-puluh tahun setelahnya, bahkan hingga saat ini durian tetap dikenal sebagai “si raja buah dari hutan tropis”.

Baca Juga :  Iron-Edwin Kantongi B1KWK Partai Gerindra

Nama durian berasal dari istilah melayu duri karena buah ini memiliki ciri khas kulitnya dipenuhi dengan duri yang tajam, walaupun akhir-akhir ini ditemukan juga yang tidak berduri. Siapa sangka, ternyata durian masih satu famili dengan pohon kapuk (Bombacaceae). Salah satu karakter khas durian yang diturunkan dari karakter famili kapuk-kapukan, yaitu jatuh dan pecahnya kulit buah yang sudah matang dari pohonnya.

Durian memiliki nama daerah yang berbeda-beda seperti duren (Jawa, Betawi, Gayo), kadu (Sunda, Banten), duriang (manado) duliang (Toraja) dan rulen (Pulau Seram Timur). Di Sumatera Selatan, durian disebut dengan duhian dengan lafal ‘h’ di tenggorokan. Dan di Lombok durian memiliki nama “Duren”.

Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Herbarium Bogoriense, 20 dari 29 spesies liar durian di dunia, ditemukan di Indonesia. Tidak hanya itu,19 dari 20 spesies yang ada di Indonesia ditemukan di Kalimantan, tujuh spesies ditemukan di Sumatera, dan satu spesies ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Sebagian besar spesies durian yang berada di Lombok khususnya Lombok Utara tergolong ke dalam varietas super seperti durian Bangkok, durian kane dan lain-lainnya. Kalau yang jenis local sudah mulai berkurang dan digeser dengan durian varietas jumbo dan super.

Setelah sampai di Narmada, saya pun menelpon salah satu kawan yang akan menemani saya ke Lombok Utara. “Sudah di Warung?” kata saya. Biasanya setiap pergi ke Lombok Utara saya akan bersama kawan saya ini.

“Tunggu sebentar, saya baru sampai Narmada” ungkap saya menekankan, melalui Telephone.

Memang, sepanjang perjalanan dari Lombok Timur sampai Mataram. Kita akan banyak sekali melihat buah Durian. Durian-Durian ini terpajang rapi. Baik di lokasi-okasi yang memang khusus menjual buah seperti di Kopang, Pancordao dan beberapa tempat pebnjualan buah. Ada juga kita menemukan penjula durian dadakan. Durian-durian ini dijual per biji, per “takah” (keranjang khusus” da nada juga yang sudah di kupas.

Meski Kota Mataram tidak memiliki hutan atau kebun untuk menanam pohon durian, tapi sebagian besar durian dari Lombok Utara dan Lombok Barat diboyong pengepul ke ibu kota. Mataram akan menjadi terminal durian se Pulau Lombok. Harga durian di Kota Mataram cukup terjangkau, pada saat kondisi normal atau panen durian melimpah, seperti saat ini, lagi musim.

Satu buah durian dijual antara Rp 25 ribu – Rp 30 ribu. Namun, di waktu-waktu tertentu harga akan dipengaruhi oleh produksi (seperti hukum ekonomi).

Durian akan menjadi mahal jika bukan musimnya (waktu produksi) atau jika gagal panen. Jika gagal panen, harganya pun lebih mahal. Harganya Durian agak kecil bisa mencapai harga mulai Rp 40 ribu dan Rp 50 ribu. Sementara durian agak besar harganya mulai Rp 75 ribu, Rp 85 ribu sampai Rp 100 ribu.

Baca Juga :  Polres Sumbawa Barat Gelar Upacara Hari Kesadaran Nasional

Durian yang memiliki rasa manis dan creamy tidak terlepas dari keistimewaan lainnya, seperti manfaat bagi kesehatan. Daging buah durian mengandung vitamin B, kalium dan kalsium yang baik untuk tulang dan sendi. Durian mengandung pula vitamin C sebagai antioksidan dan B6 yang membantu mengurangi stres dan risiko depresi. Buah ini juga mengandung fosfor yang tinggi untuk membantu kesehatan gigi dan mulut, serta folat dan zat besi untuk mengatasi anemia. Karbohidrat yang terkandung dalam buah ini juga mampu membantu meningkatkan energi.

Banyak cara menikmati raja buah ini, mulai dari olahan es krim, kolak, pudding, aneka kue dari yang basah hingga kering, aneka minuman, hingga olahan mancanegara dengan kearifan lokal, pizza durian. Kopi Q mengolah durian dalam beberapa sajian, seperti dessert dan minuman. Sweet Tropic with Durian Puree, kombinasi manis dari durian puree, alpukat, strawberry, golden berry (ciplukan), crispy pastry dan saus karamel. Mocca Durian Cake juga bisa menjadi pilihan teman manis, layer cake yang terbuat dari durian dikombinasikan dengan mocca dengan topping saus karamel dan crispy nougat.

Untuk para pecinta Durian, Durian Delight juga bisa menjai pilihan untuk menikmati durian, perpaduan klasik antara durian dengan vanilla ice cream yang menambah cita rasa creamy. Ada pula Durio Coffee, perpanduan kuatnya espresso dan manisnya durian dalam satu cangkir. Tak ada alasan untuk menunda-nunda menyantap kelezatan buah durian dengan manfaatnya.

Melihat buah durian ini memiliki potensi yang sangat bagus bagi daerah. Sudah seharusnya pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat terobosan terkait dengan bagaimana potensi ini akan mampu menjadi salah satu pengungkit bagi perekonomian daerah. Seperti jargon “NTB GEMILANG” yang selalu menjadi ikon setiap pembangunan di NTB dengan salah satu strateginya yaitu industrialisasi. Sampai saat ini saya masih belum melihat pemerintah daerah melirik potensi ini.

Padahal berdasarkan data sementara yang di himpun penulis bahwa petani dengan memiliki pohon durian 10 batang dikebunnya mampu meraup 50 sampai 70 juta setiap musim panen tiba (hasil wawancara dengan petani langsung).

Bagaimana jika se NTB?.

Berapa potensi perputaran ekonomi yang di hasilkan?.

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Sekitar 2 jam, saya pun sampai di depan sebuah kantor yang cukup megah. Kantor ini merupakan kantor kawan itu. Dikarenakan kawan saya itu merupakan salah satu petinggi di kantor itu, saya pun dengan leluasa melenggang masuk. Dan benar saja saya disambut oleh satu ikat durian yang baunya sampai menusuk ke hidung.

“Silahkan dinikmati dan harus habis semuanya” kata teman saya sambil tertawa.

Penulis adalah Penikmat Durian yang Masih Belum Kecanduan

Follow kami di Google News

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments