BerandaBerita TerbaruPemanfaatan Teknologi dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik

Pemanfaatan Teknologi dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik

BARBARETO.com – Supervisi elektronik merupakan salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran supervisi. Pemanfaatan teknologi untuk memandu pembelajaran berbasis teknologi telah dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya pengawasan elektronik menggunakan aplikasi seperti grup WhatsApp Zoom dan Google Meet.

Proses konsultasi dimulai dengan konsultasi pendahuluan, dilanjutkan dengan konsultasi yang direncanakan sesuai dengan pelajaran guru dan diakhiri dengan kegiatan refleksi. Bimbingan berbasis teknologi menunjukkan hambatan dan perbaikan dalam pembelajaran yang diharapkan.

Pendahuluan

Undang-undang Sisdiknas tahun 2003, menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan lingkungan belajar dan melaksanakan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya seperti kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik, akhlak mulia, kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan yang dibutuhkan oleh diri sendiri dan masyarakat.

Pengembangan kualitas pembelajaran dan keterampilan yang diberikan oleh para supervisor jelas terkait dengan kegiatan akademik (pembelajaran) guna mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi guru dalam pelaksanaan  dalam pembelajaran

Dewasa ini, pemanfaatan teknologi telah menjadi bagian penting dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Dengan bantuan teknologi, belajar sudah menjadi hal yang lumrah.

Dalam konteks pendidikan, ada beberapa cara pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pembelajaran, antara lain pemanfaatan informasi dari:

  1. Rencana pendidikan dan pembelajaran.
  2. Akses langsung ke sumber referensi
  3. Komunikasi melalui pertemuan dan data berbasis web manajemen.
  4. Penggunaan teknologi sebagai sarana untuk menyelesaikan berbagai tugas.

Pemanfaatan teknologi informasi di sekolah sebagai bahan diskusi dapat meningkatkan informasi dan komunikasi baik komunikasi internal maupun eksternal (Kasmawati, 2020). 

Pengawasan akademik berbasis e-supervisi telah diciptakan sebagai solusi untuk mengatasi beberapa tantangan dalam pelaksanaan pengawasan pembelajaran, seperti jumlah pendidik yang banyak dan perbedaan topografi.

E-supervisi berbasis elektronik menawarkan pendekatan terarah melalui pemanfaatan teknologi, dengan menggunakan platform web online dan membangun area diskusi dan lokal virtual antara penyelia dan pendidik.

Dengan adanya teknologi dan diskusi online, pertemuan fisik yang sebenarnya tidak perlu dilakukan, dan pertukaran data dapat dilakukan dengan cepat dan tanpa hambatan.

Para supervisor saat ini menghadapi masalah berupa tantangan zaman modern 5.0. Agar dapat menyelesaikan kewajibannya terkait pembinaan, para supervisor telah mengimplementasikan strategi online atau supervisi berbasis elektronik atau digital.

Mereka dapat memanfaatkan berbagai aplikasi canggih seperti Seesaw, Microsoft Groups, Cisco Webex, Google Meet (Home Base Meet/Meet), Zoom Cloud Gathering, dan UmeetMe (Prilianti, 2020) untuk mengarahkan pengajaran dengan baik dan relevan dalam era ini.

Baca Juga :  Anak dan Bapak di Sembalun Berselisih Tanah, Kades Terkesan Acuh

Menurut panduan kerja yang dikeluarkan oleh Kemendikbud pada tahun 2020, pengawas sekolah dapat menggunakan berbagai aplikasi untuk memberikan pembinaan kepada kepala sekolah atau pendidik selama pandemi.

Aplikasi-aplikasi tersebut termasuk pesan singkat (SMS), telepon, WhatsApp, Google Form, Microsoft Groups, Zoom, Google Meet, Webex, dan sebagainya untuk melakukan bimbingan secara pribadi.

Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa peran penting pendidik dalam menciptakan pelaksanaan pembelajaran yang efektif, dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru, diperlukan pengawasan pembelajaran yang fokus pada perbaikan dan pembinaan.

Dalam mengikuti perkembangan zaman yang pesat, supervisi akademik saat ini dilakukan dengan menggunakan teknologi sebagai bentuk pembaruan dalam meningkatkan kompetensi guru, profesionalisme mereka, serta kualitas pendidikan secara keseluruhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana teknologi digunakan dalam kegiatan supervisi pembelajaran.

Pembahasan

Guru sebagai pengajar harus memiliki kemampuan untuk mengatur pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, dan mengevaluasi sistem pembelajaran yang dilakukan. Keseluruhan efektivitas pelaksanaan pembelajaran bergantung pada peran guru.

Karena itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran, yang disebut supervisi pembelajaran. Saat ini, mengingat berbagai aspek dan kemajuan zaman, supervisi pembelajaran dilakukan dengan menggunakan teknologi, seperti aplikasi Zoom, Google Meet, grup WhatsApp, dan lainnya.

Di beberapa satuan pendidikan telah menggunakan teknologi dalam melaksanakan supervisi pembelajaran atau e-supervisi. Tujuan dari supervisi yang dilakukan secara intensif adalah untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas pendidik dalam melaksanakan pembelajaran.

Supervisi berbasis teknologi digunakan untuk memberikan bimbingan terkait hambatan dan perbaikan dalam proses pembelajaran yang diharapkan. Beberapa platform elektronik yang digunakan dalam supervisi ini meliputi aplikasi Zoom, Google Meet, dan grup WhatsApp.

Pelaksanaan pengawasan dilakukan melalui platform web di mana pengawas akan ditempatkan dalam ruang kelas untuk mengawasi latihan pembelajaran. Dengan melakukan pengamatan secara online, pengawas dapat mengetahui dan menilai teknik pengajaran yang digunakan oleh pendidik. Baik kegiatan pembelajaran yang menyenangkan maupun tidak dapat diketahui.

Pengawas juga dapat mengetahui apakah proses pembelajaran hanya memberikan latihan atau tidak. Kepala sekolah juga akan mengetahui saat pendidik memasuki ruang belajar, baik saat ada jam tayang atau tidak.

Selain itu, kepala sekolah juga dapat mengetahui apakah pendidik masuk sesuai jadwal atau tidak. Pengawas juga akan mengetahui apakah pengajar menutup pembelajaran sesuai jadwal atau tidak. Dengan melibatkan kepala sekolah dalam pertemuan kelas, semua tugas pendidik di kelas dapat terlaksana.

Baca Juga :  Kapolresta Mataram Hadiri Silaturahmi Kebangsaan Ketua Mahkamah Konstitusi

Proses pelaksanaan pengawasan dimulai dengan tahap pra-supervisi, di mana pengawas akan menganalisis administrasi pembelajaran pendidik, termasuk rencana pembelajaran dan penilaian yang akan dilakukan oleh instruktur.

Setelah tahap pra-supervisi selesai, instruktur diberikan kebebasan untuk melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dibuat tanpa campur tangan pengawas, yang ditentukan berdasarkan jadwal instruktur. Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan pelaksanaan refleksi.

Pembelajaran yang optimal adalah pembelajaran yang telah direncanakan dengan baik dan dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat.

Penggunaan teknologi dalam proses pengawasan akademik (e-supervision) memiliki kepentingan yang besar dan efektif dalam mendukung kinerja guru di satuan pendidikan menghadapi tuntutan zaman modern saat ini.

Hal ini sejalan dengan keefektifan model pengawasan akademik online pada guru di satuan pendidikan. Pengawasan pembelajaran berbasis elektronik merupakan metode yang membantu supervisor sekolah dalam mengawasi pembelajaran yang dinamis dan menarik (Prilianti, 2020).

Oleh karena itu, penting untuk melaksanakan supervisi pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam supervisi merupakan salah satu hal yang perlu ditingkatkan sesuai perkembangan zaman, dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Diharapkan bahwa supervisi elektronik dapat memberikan pembinaan yang efektif dalam hubungannya dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

Kesimpulan

Pelaksanaan supervisi akademik/pembelajaran berbasis teknologi, juga dikenal sebagai e-supervision. Tujuan dari supervisi ini adalah untuk memberikan bimbingan terkait hambatan dan perbaikan dalam proses pembelajaran yang diharapkan.

E-supervision menggunakan berbagai platform elektronik seperti aplikasi Zoom, Google Meet, dan grup WhatsApp. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan e-supervision di beberapa satuan pendidikan. Proses pelaksanaan supervisi dimulai dengan kegiatan pra supervisi, diikuti oleh supervisi yang dijadwalkan sesuai dengan jadwal mengajar guru, dan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan refleksi.

Dalam konteks pelaksanaan supervisi pembelajaran, penting untuk menjalankannya secara konsisten dan rutin. Dengan melaksanakan pengawasan secara teratur, berbagai masalah yang dialami oleh pendidik selama proses mengajar dan latihan pembelajaran dapat diselesaikan dengan tepat.

Dalam pelaksanaan sistem pembelajaran, pendidik perlu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai panduan. Latihan awal, latihan di tengah, dan latihan terakhir harus dilakukan dengan baik sesuai dengan harapan.

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi
RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments