Jakarta – Eks Ketua KAMMI NTB, Decky Setiawan menilai program prioritas Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah mengenai industrialisasi mengalami kegagalan.
Decky mengatakan kegagalan industrialisasi Bang Zul terlihat dari data industri pengolahan NTB yang cenderung tidak bertumbuh.
“Kalo kita melihat data dari LKPJ Gubernur tahun 2022 pertumbuhan industri pengolahan turun dari 2021 sebesar 2,10 ke 1,98 2022,” terang Decky.
Hal ini berbanding terbalik dengan zaman TGB yang selalu tumbuh di atas 5 persen terutama di dua tahun terakhir.
Selain itu kegagalan Bang Zul pada program unggulannya ini terungkap dari data pertambahan nilai PDRB sektor industri pengolahan yang tidak pernah mencapai target sejak 2021-2022.
“Target Bang Zul PDRB industri pengolahan jauh dari target dimana tahun 2021 hanya mampu 54,87% dan 2022 sebanyak 50,86%,” jelasnya.
Decky juga menambahkan sektor industri era Bang Zul tidak membuat para pekerja tertarik meliriknya.
Menurut alumnus Unram ini pekerja sektor industri pengolahan terlihat turun dari 2021-2022.
“Dari 12.09 persen turun ke angka 10,11 persen tahun 2022,” terangnya.
Sejatinya kata Decky upaya Bang Zul ini bagus untuk mencari pertumbuhan ekonomi baru selain pertanian, perikanan dan perhutanan.
Namun sayang pada praktiknya tidak diseriusi oleh Bang Zul sebagai Gubernur NTB.
Hal itu terpotret dari data pekerja usia 15 tahun ke atas yang turun ke 10,11 persen di akhir Pemerintahannya.
Padahal kalo dibandingkan dengan era TGB yang tidak menjadikan program unggulannya pertumbuhan lapangan kerja di sektor tersebut stabil rata-rata 12 persen.
Untuk itu Decky menyebut Bang Zul hanya pintar retorika saja soal industrialisasi namun pada praktiknya tidak sesuai.
“Bang Zul ini Gubernur Omon-Omon. Ngomongnya industrialisasi tapi faktanya jauh panggang dari api,” tegas Decky.
Berita lainnya klik di sini