27.2 C
Lombok
Sabtu, Desember 14, 2024

Buy now

Soal Hasil Survei Pilkada, Pengamat: Bisa Saja Survei Itu Orderan

Lombok Timur – Maraknya lembaga survei merilis hasil survei preferensi masyarakat jelang Pilkada November 2024, perlu disikapi secara kritis dan objektif oleh masyarakat.

Pengamat Politik UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid, melihat fenomena munculnya lembaga survei terkadang tidak sesuai dengan realita dan fakta.

“Saya tidak menuduh lembaga survei mana. Dan apakah objektif atau tidak. Tetapi bagaimana fenomena ini kadang anomali antara survei satu hasilnya jomplang dengan yang lain,” kata Ihsan kepada Barbareto.

Ia menyebut, terkadang survei itu juga bisa saja merupakan orderan. “Karena memang survei itu tujuannya ada dua, pertama untuk mempengaruhi publik. Kemudian untuk membaca persepsi publik,” ujarnya.

“Kalau ada survei dilakukan dengan kerangka yang sama, titik yang sama, dengan jangka waktu yang tidak jauh berbeda. Kalau hasilnya berbeda dan jomplang maka salah satu ada yg bias,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bina Personil Menuju Sekolah Perwira, Karo SDM Polda NTB Datangi Polres Bima Kota

Ia mencontohkan seperti halnya baru-baru ini survei presisi menempatkan Iron-Edwin dengan hasil kemenangan di atas 40 persen.

Sementara ada Poltracking dan yang lain melakukan survei dengan waktu yang tidak jauh berbeda, tidak ada menempatkan hasil di atas 40 persen.

“Kan ini anomali, berarti ada yang perlu dipertanyakan. Nah tidak heran lembaga survei ini hanya sebagai alat bantu saja,” bebernya.

Akademisi UIN Mataram itu juga menyebut survei itu tidak pasti mengukur peluang menang atau kalah secara final. “Maka jangan terlalu dijadikan putusan final,” sebutnya.

Baca Juga :  Kelurahan Penatih Denpasar Bagikan Sembako Kepada Masyarakat Terdampak Kenaikan Harga BBM

Meski demikian, masyarakat mau tidak mau harus menghargai hal tersebut. Alasannya itu tidak dilarang oleh aturan KPU.

“Yang jelas lembaga survei yang kredibel dia akan publikasi dengan konferensi pers. Sehingga nanti bisa dilakukan uji publik,” tandasnya.

Di sisi lain, ia mengatakan hasil survei juga akan ada pengaruhnya ke pemilih rasional.
Meski demikian ia lagi-lagi menyebut survei yang kredibel tidak akan serampangan keluarkan angka.

“Kalau survei yang punya trust tinggi, seperti LSI dan yang biasa kita kenal di nasional, tidak akan mau berjudi. Tapi sebaliknya, kalau ada survei yang trustnya rendah, ya, patut kita duga,” pungkasnya.

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti

Latest Articles