26.4 C
Lombok
Jumat, November 22, 2024

Buy now

Mengikat Cita-cita di Pohon Makam Anak Iwoq (Part III)

Lombok Timur-NTB. BARBARETO – Pada episode ke tiga ini, akan sedikit membaca niat atau tujuan dari orang-orang yang berziarah atau sekedar untuk mengunjungi makam Anak Iwoq yang terletak di Labuhan Haji, Lombok Timur – NTB.

Berdasarkan keterangan Qudsi Ali selaku penjaga Makam mengatakan jika masyarakat yang berdatangan memang mempunyai hajatan yang berbeda-beda.

Seperti ada yang tujuannya untuk mengambil air obat, serta ada juga yang sengaja datang untuk mengikat cita-citanya di pohon besar yang ada di areal Makam.

“Memang kalau saya lihat kebanyakan orang Makam itu bertujuan untuk mencari air obat dan buktinya banyak yang sembuh,” ujarnya.

Khusus untuk mengikat apa yang di cita-citakan ini mungkin terlihat aneh di beberapa pemikiran orang. Namun, jika dilihat secara detail maka akan dilihat pengunjung yang datang kemudian mengikat sampah di pohon dekat Makam tersebut.

Baca Juga :  Sambut Kunker Baleg DPR RI, Wagub Cok Ace Jelaskan Pengelolaan Sampah di Bali

Itu bertujuan untuk mengikat apa yang diinginkan oleh si pengunjung, dengan niatan apabila suatu saat cita-cita yang diharapkan bisa terwujud. Maka orang yang mengikat tersebut akan datang lagi untuk melepas ikatan sampah pada pohon.

“Setelah saya melihat dan mendengar orang-orang yang datang itu, ternyata fungsi ikatan sampah di pohon besar itu bertujuan untuk mengikat apa yang diinginkan. Setelah tercapai maka orang itu akan datang kembali untuk melepas ikatan itu,” sebut Qudsi.

Qusdi memang tidak pernah terlalu detail menanyakan mengenai niat orang yang mengunjungi Makam Anak Iwoq. Namun, ketika salah satu hajat orang tersebut tercapai maka keseringan ia dibawakan hadiah oleh orang yang bersangkutan.

Padahal dirinya mengaku hanya sebagai penjaga di tempat tersebut, bukan meniatkan dirinya sebagai orang yang mempunyai kapasitas untuk meluruskan jalan niat apa yang diinginkan oleh pengunjung.

Baca Juga :  Bali Bersiap, 14 Oktober Penerbangan Internasional Untuk Wisatawan Mancanegara Akan Dibuka

“Saya terkadang bilang sama mereka agar jangan memberikan saya hadiah ketika hajatnya tercapai, namun kemungkinan itulah adat istiadat dari orang yang bersangkutan karena saking syukurnya,” ulasnya.

Bahkan ia menjelaskan bahwa perilaku pengunjung yang demikian, merupakan bagian dari kebiasaan turun-temurun yang di ciptakan oleh masyarakat setempat pada masa hindia-belanda. Yang notabenenya pada waktu itu belum ada Agama atau kepercayaan.

Sehingga hal yang demikian adalah budaya yang diciptakan oleh masyarakat setempat, kemudian di jadikan kebiasaan oleh pengunjung yang berdatangan. Karena kebanyakan orang yang yakin dengan hal itu, maka dianggaplah hal tersebut sebagai perilaku yang wajib dilakukan ketika mengunjungi Makam Anak Iwoq. Bersambung…. (gok)

Barbareto
Barbareto
Informatif dan Menginspirasi

Related Articles

Stay Connected

2,593FansSuka
344PengikutMengikuti
112PengikutMengikuti
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img
Iklan Berbayarspot_img

Latest Articles